Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat sempat memberikan cuitan selamat kepada Asghar Farhadi, sutradara pemenang Piala Oscar kategori Film Berbahasa Asing Terbaik,
The Salesman. Akan tetapi, cuitan itu kemudian dihapus.
Cuitan itu diberikan sesaat setelah pengumuman kemenangan
The Salesman dalam gelaran Academy Awards ke-89 di Dolby Theatre Los Angeles, Minggu malam (26/2) waktu setempat. Namun, tidak diketahui pasti kapan cuitan itu dihapus.
Mengutip Reuters, berdasarkan
screeshoot yang beredar di
Twitter, cuitan melalui akun Kementerian Luar Negeri AS @USAdarFarsi itu menyatakan selamat kepada masyarakat Iran dan Asghar Farhadi, sutradara
The Salesman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Farhadi tidak bisa menghadiri Oscar karena berdasarkan aturan Presiden AS Donald Trump, ia ‘terlarang.’ Iran termasuk tujuh negara berpenduduk mayoritas Muslim yang menurut Trump tidak boleh memasuki AS.
Maka menjadi luar biasa ketika Kementerian Luar Negeri mengucap selamat. Apalagi ketika tak lama kemudian, cuitan kontroversial itu ternyata dihapus.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS mengaku menghapusnya. Dia mengatakan bahwa keputusan itu datang dari dalam Kementerian.
"Sebuah ucapan selamat telah diunggah. Kami kemudian menghapusnya untuk menghindari persepsi yang salah bahwa pemerintah AS mendukung komentar yang dibuat dalam pidato penerimaan Piala Oscar itu," tutur juru bicara itu.
Dalam pidato penerimaan Piala Oscar, Farhadi diwakili dua orang Iran-Amerika yang berprofesi sebagai insinyur wanita dan ilmuwan NASA untuk membacakan pidato kemenangannya. Pidato itu menyinggung pelarangan perjalanan ke AS.
[Gambas:Video CNN]"Maaf saya tidak bersama kalian malam ini, ketidakhadiran saya adalah untuk menghormati orang-orang dari negara saya dan enam negara lain," kata Anousheh Ansari yang mewakili mengambil piala dan membacakan pesan dari Farhadi.
Farhadi mengutuk aturan Trump yang melarang pelancong dari negara dengan mayoritas penduduk Muslim untuk masuk AS. Ia bahkan menyebut aturan tersebut 'tidak berperikemanusiaan.'
"Membagi dunia menjadi Amerika Serikat dan negara musuh, menciptakan rasa takut bagi kita, itu hanya pembenaran tipuan untuk agresi dan perang. Perang ini menghalangi demokrasi dan hak asasi manusia yang di negaranya sendiri telah menjadi korban agresi," kata Farhadi melanjutkan dalam suratnya.
Sebelumnya, akun @USAdarFarsi juga pernah mencuitkan soal
The Salesman dan doa untuk Farhadi ketika film itu masuk dalam nominasi Oscar pada 24 Januari lalu. Cuitan yang masih tersedia itu diterbitkan sehari sebelum Trump mengeluarkan larangan perjalanan yang memicu protes Farhadi ini.
Itu sebuah akun resmi dari Kementerian Luar Negeri AS yang khusus mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan Iran. Isinya pun berbahasa Farsi.
Untuk diketahui, Piala Oscar ini merupakan piala ke-dua untuk Farhadi. Dia pernah memenangi Oscar kategori sama pada 2012 untuk film
A Separation.Dalam pidato kemenangannya tahun itu, Farhadi menyinggung ketegangan antara Iran dan AS karena program nuklir Teheran. Dia mengatakan rakyat Iran membenci permusuhan dan kebencian.
Bukan hanya Farhadi, subjek film
White Helmets yang memenangi Film Dokumenter Pendek Terbaik pun tak bisa menghadiri Oscar. Ia dilarang masuk AS meski sudah punya visa. Dari kejauhan Raed Saleh, penggagas White Helmets yang merupakan organisasi penolong korban perang di Suriah mengatakan, kemenangan film itu di penghargaan bergengsi Hollywood merupakan kemenangan Suriah.
“Kami harap film ini dan perhatian yang tertuju padanya bisa membantu menggerakkan dunia untuk beraksi menyetop pertumpahan darah di Suriah,” demikian ia berkata dalam pernyataan resmi yang diterima
CNNIndonesia.com.
(rsa)