Tuai Kontroversi, SXSW Janji Hapus Ancaman Deportasi

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Rabu, 08 Mar 2017 09:34 WIB
Peraturan dalam perjanjian penampil SXSW menuai kontroversi akibat ada 'ancaman' penyelenggara dapat mendeportasi musisi.
Ilustrasi: Peraturan dalam perjanjian penampil SXSW menuai kontroversi akibat ada 'ancaman' penyelenggara dapat mendeportasi musisi. (Rachel Murray/Getty Images for Pandora/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak penyelenggara salah satu festival musik terbesar di dunia, SXSW (South by South West) mengatakan mereka akan menghapus klausul deportasi dalam kontrak penampil menyusul kontroversi terkait ketentuan tersebut.

Melansir NME, festival di Austin, Texas, Amerika Serikat itu membuat geger setelah band punk batal tampil akibat klausul dalam kontrak yang mengancam dapat mendeportasi band tersebut.

Band bernama Told Slant tersebut mengunggah klausul bermasalah tersebut di media sosial.

Klausul tersebut menyebut bila penampil menerima dan tampil dalam acara tidak resmi lain dapat menyebabkan deportasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kontrak itu juga menyebut bila penampilan sang artis dapat menyebabkan dampak negatif terhadap keberlangsungan SXSW, maka penyelenggara dapat membatalkan fasilitas penginapan dan melaporkan kepada pihak imigrasi AS.

Ketentuan ini menyebabkan protes dari berbagai pihak dan menilai sebagai peraturan diktatorial.

Menanggapi berbagai proses yang muncul, pihak SXSW mengatakan akan mengubah klausul tersebut sebagai penegas sikap oposisi terhadap peraturan pelarangan imigran dari Presiden Donald Trump.

"Dengan pengumuman terbaru terkait pelarangan imigran dari Presiden Donald Trump, SXSW akan menegaskan kembali sikap menentang peraturan ini dan menyediakan dukungan berkelanjutan bagi para seniman dari luar negeri dapat datang ke acara kami," tulis pernyataan tersebut.

"Untuk memperkuat sikap tersebut, kami ingin mengatasi kekhawatiran akan bahasa peraturan dalam undangan penampil dan kesepakatan kerja untuk 2008 dan seterusnya,"

"Kami akan menghilangkan pilihan yang menyatakan kewenangan deportasi untuk kondisi di mana penampil asing dapat memberikan pengaruh negatif pada penampilan resmi penampil,"

Pihak SXSW juga menyebut selama 31 tahun penyelenggaraan festival tersebut, mereka tidak pernah melaporkan agensi atau penampil kepada imigrasi.

Penyelenggara juga menyadari bahwa isu imigrasi menjadi bahan politis yang sensitif dan menyatakan akan berpihak melawan ketidakadilan.

"Kami sekali lagi meminta maaf atas masalah bahasa dalam perjanjian kami. Kami sangat peduli akan komunitas yang kami layani, dan acara kami adalah ruang aman dan terbuka bagi seluruh pihak,"

SXSW Music merupakan salah satu festival musik terbesar di dunia yang memberikan kesempatan bagi 2.500 musisi untuk tampil di lebih dari 100 panggung. S

Selain musik, festival ini juga menggelar ajang bagi sineas dari seluruh dunia untuk memamerkan karyanya secara perdana dalam SXSW Film.

Tahun ini, diperkirakan sekitar 70 ribu orang hadir untuk mengikuti festival tahunan yang terdiri dari berbagai kegiatan konferensi, festival, dan pameran.

SXSW tahun ini akan dilaksanakan pada 13-19 Maret 2017. (end)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER