Billie Joe Armstrong 'Green Day' Sebut Trump Mirip Voldemort

CNN Indonesia
Rabu, 29 Mar 2017 16:03 WIB
Billie Joe Armstrong menyebut pertarungan masyarakat aliran kiri AS melawan peraturan Presiden Donald Trump ibarat perlawanan Harry Potter terhadap Voldemort.
Billy Joe Armstrong menyebut Donald Trump seperti tokoh jahat dalam novel Harry Potter, Voldemort. (Foto: Wikimedia Commons/Sven-Sebastian Sajak)
Jakarta, CNN Indonesia -- Vokalis Green Day Billie Joe Armstrong berpandangan bahwa pertarungan di Amerika Serikat antara masyarakat aliran kiri melawan peraturan yang dibuat Presiden Donald Trump seperti perlawanan Harry Potter terhadap Voldemort.

Dalam sebuah wawancara dengan Rolling Stone, Armstrong mengibaratkan masyarakat sebagai karakter protagonis dalam serial buku karangan JK Rowling, Harry Potter, yang berjuang mengalahkan kejahatan yang dibuat sang Pangeran Kegelapan Voldemort, meski dengan cara yang rumit.

"Saya melihat anak-anak saya sebagai generasi Harry Potter. Ada rasa keadilan dalam mengalahkan Voldemort. Ini adalah kisah klasik antara yang baik melawan kejahatan. Untuk menjadi seperti Harry Potter yang dapat mengalahkan kejahatan, tapi masih menjadi manusia yang rumit. Itu memberikan saya banyak harapan," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Melansir NME, Armstrong menyatakan bandnya ikut bergabung menyuarakan perlawanan terhadap Trump. Menurutnya, selama dua bulan Amerika Serikat di bawah kendali Trump, masyarakat menjadi korban omong kosong belaka.

"Kami baru di bulan ke-dua dengan kepresidenan ini. Seperti setiap hari Anda makan berbagai bentuk omong kosong. Saya pikir masyarakat adalah korban omong kosong yang terus-menerus," tutur Armstrong.

Ia juga membandingkan Trump dengan Presiden Amerika Serikat terdahulu, George W Bush. Menurutnya, Bush merupakan penjahat perang, sementara Trump menunjukkan pertunjukkan aneh.


Ini bukan kali pertama pentolan band trio rock itu menentang Trump. Armstrong juga pernah membandingkan Trump dengan Pemimpin Nazi Hitler.

"Dia [Trump] seperti Hitler. Perbedaannya adalah bahwa dia menggunakan taktik menakut-nakuti terhadap kelompok minoritas--Muslim dan Meksiko dan Afrika-Amerika. Ini bisa jadi perang ras," ujarnya kala itu.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER