Jakarta, CNN Indonesia -- Festival musik terbesar di Swedia, Bråvalla, terpaksa harus dihentikan menyusul adanya empat laporan tindak pemerkosaan dan 23 kejahatan seksual yang terjadi di acara itu pada akhir pekan ini.
Melansir
NME, Bråvalla digelar akhir pekan ini (28 Juni - 1 Juli), dengan diramaikan oleh The Killers, The Chainsmokers, System of A Down, Linkin Park, Prophets of Rage dan musisi besar lainnya di Östergötland yang terletak di sebelah tenggara Swedia.
Dalam rentang Kamis hingga Minggu lalu, empat pemerkosaan dan 23 kejahatan seksual dilaporkan. Hal itu memaksa penyelenggara untuk membatalkan festival itu untuk tahun depan.
“Beberapa pria… rupanya tidak bisa berperilaku. Sangat disayangkan. Kami, karena itu, memutuskan untuk membatalkan Bråvalla 2018,” ujar pihak penyelenggara Bråvalla, FKP Scorpio, melansir
The Guardian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bråvalla Festival merupakan festival musik yang digelar selama tiga hari berturut-turut setiap tahun di Bråvalla flygfottilj, di luar kawasan Norrkoping.
Tahun lalu, media lokal melaporkan bahwa lima wanita diperkosa dalam festival yang dihadiri ribuan orang setiap tahunnya itu.
Pihak FKP Scorpio pun menyalahkan kejadian keji tahun lalu itu atas turunnya jumlah pembeli tiket Bråvalla tahun ini. Tahun ini, hanya 45 ribu tiket terjual. Padahal, pada 2016, promotor asal Jerman itu berhasil menarik 52 ribu penonton.
“[Bråvalla] bukan lagi soal musik dan menjadi hampir seluruhnya tentang kriminalitas dan kekerasan,” ujar Folkert Koopmans, bos FKP Scorpio.
Sementara itu, Perdana Menteri Swedia Stefan Löfven mengutuk kejadian itu dan meminta pengawasan di festival diperketat. Ia mengungkapkan, pemerintah tengah berbicara serius dengan pihak kepolisian tentang peningkatan pengawasan di acara-acara seperti ini.
“Ini sangat menjijikkan. Ini adalah tindakan menjijikkan dari pria-pria keji. Ini harus dihentikan,” ujarnya kepada harian Swedia, Expressen, pada Minggu (1/7).