Jakarta, CNN Indonesia -- Seiring dengan perkembangan zaman, musik juga mengalami perubahan. Dengan kondisi tersebut, pengarsipan lagu lawas dianggap semakin penting lantaran dinilai memiliki berbagai manfaat, mulai dari segi hiburan hingga ekonomi.
Tindakan pengarsipan lagu lawas ini dianggap Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mampu menggali nilai kekayaan musik Indonesia.
"Sejarah bangsa Indonesia dari musiknya sudah populer dari tahun 1920-an. Penerus tidak tahu kalau dulu juga ada rilisan luar biasa, ini harus disampaikan toh sekarang sudah mulai banyak anak muda yang menyukai lagu dari masa lalu," kata Direktur Riset dan Pengembangan Bekraf, Wawan Rusiawan yang ditemui
CNNIndonesia.com usai diskusi 'Lagu Baru dari Masa Lalu' di Gedung RRI Jakarta, Selasa (19/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menggali dari segi kekayaan budaya, pengarsipan lagu lawas dianggap membantu memperkaya variasi hiburan di era modern.
Untuk upaya pengarsipan musik lawas Indonesia, radio dianggap memiliki peran penting. Melalui radio, pengolahan data yang telah dilakukan diharapkan dapat disalurkan kembali ke masyarakat sebagai hiburan baru.
Kelompok musisi Suara Disko yang datang dalam diskusi tersebut berpendapat bahwa lagu lawas sudah memiliki penggemar sendiri dari kalangan generasi modern.
Suara Disko kerap memainkan lagu-lagu Indonesia dari era 50-an hingga 80-an. Mereka mengaku mendapat antusias besar setiap menggelar pertunjukan di Pasar Santa, Jakarta Selatan.
"Yang hadir anak-anak muda, dan ada banget pasarnya (penyuka musik) yang memang senang dan menerima lagu-lagu masa lalu," kata Daiva Prayudi dari Suara Disko.
[Gambas:Youtube]Igor Saykoji, musisi rap era modern yang juga ikut hadir dalam acara itu menyebut pengarsipan lagu lawas membantu musisi dari segi ekonomi.
Musisi yang kerap disapa dengan Saykoji itu menyebut dengan adanya pengarsipan lagu lawas dapat mempermudah musisi modern mencari referensi atau inspirasi dalam menciptakan lagu baru, yang berujung sebagai sumber pendapatan para musisi.
"Banyak potensi musik Indonesia lama yang asyik buat di-sampling. Musik jaman dulu bisa digabung dan jadi suara baru lagi," kata Saykoji.
"Banyak rapper, kayak Jay-Z dan 50 Cent, yang melakukan itu. Dan dengan arsip ini, kami sebagai musisi akan lebih mudah mencari siapa yang punya. Kalau jadi duit, itu bisa disalurkan ke keluarganya," lanjutnya.
Saykoji menyebut, lagu lawas Indonesia pernah menjadi inspirasi musisi dunia seperti A$AP Rocky dan Joe Fox serta Kanye West.
Menurut Saykoji, mereka pernah menggunakan contoh lagu dari band Indonesia era 70-an, Rasela, untuk lagu bertajuk
Jukebox Joints yang rilis 2015.
Di sisi lain, pengarsipan lagu lawas dinilai mampu menjadi gambaran perkembangan musik Indonesia sehingga memudahkan industri dan para akademisi musik Indonesia.
[Gambas:Youtube]“Bisa lihat tren musik dari waktu ke waktu, identitas musiknya dulu tuh bagaimana,” kata Saykoji.
Kegiatan perarsipan lagu lawas sebenarnya sudah mulai dikerjakan sebuah yayasan nonprofit bernama Irama Nusantara. Sejak 2016, kelompok ini telah melakukan serangkaian tindakan pelestarian, pengarsipan, dan pendokumentasian rekaman musik populer Indonesia.
Selama setahun terakhir, Irama Nusantara mengklaim telah menambah arsip rilisan musik Indonesia sebanyak 1.000 unit. Jumlah itu menjadikan total rilisan yang telah diarsipkan menjadi lebih dari dua ribu unit piringan hitam, yang rilis mulai era 1920-an hingga 1980-an.
Keseluruhan lagu yang telah diarsipkan direncanakan diunggah di laman resmi mereka. Bila ada yang berminat menggunakan data musik tersebut secara komersil, Irama Nusantara siap menjembatani dengan musisi atau pewaris royalti lagu tersebut.
Organisasi yang mengaku bersifat bank data arsip musik itu juga berencana mengarsipkan lagu era modern atas seizin dari musisi si empunya lagu.
Pun mereka bakal memperluas jangkauan arsip dengan bekerja sama dengan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai radio tertua di Indonesia dan memiliki arsip musik populer paling komplet.
""Kami berharap koleksi musik masa kini dapat menambah kekayaan ranah musik Indonesia. Untuk itu, kami ingin melakukan pendekatan kepada berbagai pihak," kata Alvin Yunata dari Irama Nusantara.
"Sumber data yang telah kami kumpulkan seharusnya tidak berhenti disini, ada nilai-nilai baik dari sisi hiburan bahkan ekonomi yang seharusnya bisa kembali bergulir. Sangat diharapkan kita semua bisa menemukan formula yang tepat untuk memulainya dari masing-masing elemen.” lanjutnya.
[Gambas:Youtube] (end)