Jakarta, CNN Indonesia -- James Franco kembali dihadapkan pada pertanyaan langsung soal tudingan
pelecehan seksual yang dialamatkan kepadanya. Setelah dikonfrontasi oleh Stephen Colbert dalam
The Late Show, pembawa acara
Late Night with Seth Meyers pun melontarkan pertanyaan yang sama.
Jawaban Franco tak jauh berbeda dari sebelumnya. Ia masih menyangkal keterlibatannya.
“Saya membacanya [cuitan di Twitter], saya belum merespons. Saya pikir yang saya baca itu tidak benar. Tapi satu hal yang saya pelajari adalah, ini pembicaraan yang harus diperbincangkan,” ujarnya. Perbincangan yang ia maksud bukan hanya soal dirinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga: Isu Pelecehan Seks James Franco usai Kemenangan Golden GlobesSaudara kandung Dave Franco itu juga menyinggung orang-orang yang punya masalah dengan pelecehan seksual. Alasan itulah yang mendorongnya, kata Franco, mengenakan pin gerakan Time’s Up di Golden Globe Awards 2018. “Saya mendukung mereka,” ujarnya.
Ironisnya, justru pin itulah yang menjadi masalah bagi Franco.
Usai kemenangannya di Golden Globes sebagai Aktor Musikal-Komedi Terbaik Golden Globes 2018 untuk perannya di film
The Disaster Artist, ia menjadi perbincangan di Twitter karena cuitan aktris Sarah Tither-Kaplan. Franco dituding melakukan pelecehan seksual.
Tither-Kaplan sempat menjadi murid Franco di sekolah akting.
“Hei James Franco pin #TimesUp [gerakan melawan pelecahan dan kekerasan seksual] di Golden Globes bagus. Ingatkah beberapa minggu lalu ketika Anda berkata kepada saya bahwa saya harus telanjang penuh dalam dua film dan membayarnya US$100 (Rp 1,3 juta) per hari lalu menyebutnya tidak eksploitatif karena saya menandatangi kontrak untuk melakukannya? Waktu habis untuk itu!” demikian ia menulis di Twitter, yang mendapat banyak respons.
Tak sendirian, suara sumbang melawan Franco juga terdengar dari aktris Violet Paley yang mengklaim sang aktor 39 tahun pernah menyerangnya secara seksual dan mencoba merayu temannya yang berusia 17 tahun untuk datang ke kamar hotelnya.
Penulis femiinis Jessica Valenti pun ikut mengungkapkan hal serupa.
Klaim yang juga menghebohkan juga dicuitkan oleh Ally Sheedy, meski kemudian dihapus. Ia pernah bermain dalam pertunjukan Broadway yang disutradarai oleh Franco pada 2014.
Soal itu Franco mengatakan, “Saya punya hubungan yang menyenangkan dengan dia, dia sudah menghapus Twitter-nya. Itu mengejutkan. Saya rasa saya hanya akan membiarkannya.”
Meyers, seperti diberitakan
The Hollywood Reporter, juga bertanya apakah gerakan seperti #MeToo dan Time’s Up yang mendukung korban pelecehan seksual untuk berbicara, membuat Franco berefleksi pada dirinya sendiri. Franco menjawabnya dengan diplomatis.
“Ada beberapa cerita yang butuh dilantangkan, orang-orang yang butuh didengar. Saya punya versi saya sendiri tentang cerita ini tapi saya percaya pada orang-orang ini, yang ceritanya kurang didengar,” kata bintang film seperti
The Interview dan
Why Him itu.
Sebelumnya di acara bersama Colbert sang aktor membantah klaim di Twitter terhadapnya.
“Tapi saya sangat mendukung orang-orang yang berani dan bisa punya suara karena mereka telah terbungkam sejak lama,” tuturnya, seperti diberitakan
Variety.
Ia mengaku tak ingin mengecewakan mereka.
Franco juga mengungkapkan betapa ia selalu bertanggung jawab terhadap apa pun yang ia lakukan. “Jika saya berbuat salah, akan saya perbaiki,” tegasnya.
(rsa)