Jakarta, CNN Indonesia -- Lampu panggung di ruang konser Ecovention Ancol Jakarta, Minggu (14/1) malam dipadamkan seiring lagu
Fucking in the Bushes dimainkan. Para penonton yang memadati ruangan itu pun bersorak memanggil idola mereka, Liam Gallagher.
Malam itu, penggemar Liam dan Oasis berpesta. Mereka menyambut idola mereka yang datang pertama kali ke Indonesia. Energi dan tenaga malam itu seakan hanya untuk Liam.
Di penghunjung lagu yang biasa jadi penanda dimulainya konser Oasis itu, Liam muncul dari belakang panggung dan berjalan dengan gaya angkuh khasnya. Seperti biasanya Liam terlihat, ia muncul dengan parka hitam, celana hitam dan tamborin hitam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanpa basa-basi, ia hanya berkata
"Rock 'n' Roll Star" yang berarti lagu itu yang akan dimainkan oleh sang mantan vokalis Oasis itu.
Sebelum lagu usai, ia sempat berdiri menghadap keyboard bertuliskan
Rock 'n' Roll. Kemudian ia duduk beberapa saat seakan menyembah tulisan tersebut, bukti kecintaan Liam pada genre musik itu.
Penampilan Liam pada Minggu malam itu sama seperti ketika ia bersama Oasis dan Beady Eye yang pernah muncul di film dokumenter, menyilangkan tangan dibelakang pinggang, bernyanyi mendongak, dan tak banyak bergerak.
 Liam Gallagher muncul dengan gaya khasnya di konser di Jakarta, Minggu (14/1). (AFP PHOTO / BAHTIAR) |
Meski tak lagi muda, suara khas Liam masih mampu membius penonton menikmati setiap detik konser satu setengah jam itu, baik dari lagu Oasis, Beady Eye, maupun dari album solo debutnya itu.
Tak semua penonton mengetahui keseluruhan lagu yang dibawakan Liam malam itu. Tapi Liam berjingkrak, penonton pun mengikutinya.
Liam pun membuktikan ia masih seprima seperti ketika masih berada di Oasis. Setiap lagu ia nyanyikan dengan tempo yang tepat dan tanpa suara sumbang.
Namun usia tak dapat bebohong, Liam kini tak kuat menyanyikan beberapa bagian lagu yang membutuhkan napas panjang, seperti ketika pada lagu
Rock 'n' Roll Star, Morning Glory, Slide Away dan
Some Might Say.
Tapi itu tak jadi masalah karena Liam berhasil mengakalinya dengan baik.
Berbeda ketika membawakan lagu Oasis, Liam sangat menguasai lagu-lagu dari album
As You Were yang ia bawakan. Seperti lagu
Greedy Soul, Wall of Glass, Paper Crown, Bold, For What It's Worth, Come Back to Me dan
You Better Run. Setiap lagu ia bawakan dengan mulus.
Sementara itu, tata lampu panggung yang berada di atas, bawah, samping, dan belakang amat mendukung penampilan Liam. Lampu putih dan kuning yang ada di panggung membuat Liam tampak makin elegan sebagai seorang
rock star.Apalagi, ketika lampu berwarna kuning di belakang yang tersusun rapi menyala. Pendar cahaya yang membentuk tubuh Liam itu seakan membawa aura rock star ke penonton. Hampir selama konser, penonton tak henti bernyanyi dan berjingkrak.
 Tata lampu di konser Liam Gallagher di Jakarta, Minggu (14/1) meningkatkan kesan 'rock star' mantan vokalis Oasis itu. (AFP PHOTO / BAHTIAR) |
Selama tampil, Liam hanya melakukan interaksi asal-asalan ke penonton. Seperti, ia menyapa dengan kata
"Hello Jakarta",
"Hey f*ck you", dan
"Hey you monkey" setelah menanggapi penonton yang menyapa dengan kata serupa.
Larut dalam emosi dan kerinduan bersama Liam membuat waktu berjalan begitu cepat. Konser tampak sudah di ujung karena Liam kembali membawakan lagu Oasis. Be Here Now dan Live Forever adalah dua lagu terakhir.
Sayang, pengamanan yang kurang ketat membuat seorang penggemar naik ke panggung untuk memeluk Liam ketika menyanyikan lagu
Live Forever. Tempo sempat berantakan karena Liam berhenti bernyanyi ketika dipeluk.
Klasik, seperti kebanyakan konser, musisi meninggalkan panggung kemudian penggemar berteriak
"we want more". Kurang lebih penggemar berteriak selama tiga menit namun Liam tak kembali ke panggung.
Sampai akhirnya, pengunjung menyanyikan
Champagne Supernova dan Liam kembali dengan bendera merah putih di tangannya.
"Terima kasih sudah menyanyikan Champagne Supernova, tapi kami tidak persiapan untuk menyanyikan lagu itu. Kami akan membawakan Champagne Supernova bila kami kembali ke Jakarta," kata Liam.
Liam membawakan
Cigarettes & Alcohol sebagai
encore pertama. Ketika lagu itu dibawakan, lagi-lagi ada penggemar yang naik ke atas panggung dan memeluk Liam.
[Gambas:Youtube]Dari gerak tubuh, Liam tampak tersulut emosi karena menggerakkan kedua tangan menantang penonton untuk naik ke panggung.
Sang
rock star benar-benar menutup konser dengan lagu
Wonderwall, salah satu lagu Oasis yang paling populer dan sepertinya kudu muncul saat konser. Semua penonton larut dalam emosi dan bernyanyi dari awal hingga akhir lagu.
"Terima kasih Jakarta, kalian layak mendapatkan ini [tamborin] dan saya akan melemparnya," ujar Liam Gallagher sambil melempar tamborin dan melenggang pergi ke belakang panggung konser, meninggalkan kenangan di penggemarnya malam itu.
(end)