Jakarta, CNN Indonesia -- Penyidik
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Novel Baswedan seakan menjadi magnet yang besar. Bukan hanya aktivis atau penegak hukum, musisi pun ikut mendukung Novel yang masih dalam tahap penyembuhan.
Salah satu musisi yang mendukung Novel adalah band Efek Rumah Kaca (ERK). Mereka peduli terhadap Novel yang saat ini mata sebelah kirinya belum bisa melihat lantaran masih dalam tahap pengobatan.
"Kami Efek Rumah Kaca, kami meminta serta mengajak teman-teman semua untuk bersedia tandatangani petisi change.org/novelkembali," kata vokalis Cholil Mahmud dalam video yang diunggah ke akun Instagram @sebelahmata_erk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cholil melanjutkan, "Kami ingin sebagai simbol bahwa kasus Novel tidak dipandang sebelah mata, kami mengajak teman-teman meng-cover lagu kami
Sebelah Mata dan diupload ke media sosial kalian dan kita tunjukkan aksi dukungan kepada Novel."
[Gambas:Instagram]
Dalam unggahan itu, ERK juga menjelaskan secara singkat kasus air keras Novel Baswedan. Mereka menjelaskan bahwa kasus air keras sudah berlalu 10 bulan namun pelaku tak kunjung tertangkap.
Beberapa waktu setelah disiram air keras, Novel dirawat dan menjalani serangkaian operasi di Singapura. Kemarin, Kamis (22/2), Novel kembali ke Indonesia dan terus menjalani perawatan.
Pembetot bas Poppie Airil menjelaskan, lagu
Sebelah Mata ditulis oleh Adrian Yunan yang juga bermain bas di ERK. Lagu itu menceritakan tentang kondisi mata Adrian yang menurun karena sakit gula.
"Kami dihubungi Indonesia Corruption Watch (ICW), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan Change.org untuk mendukung Novel. Sekarang kasusnya terlihat adem dan tidak ada kepastian," kata Poppie saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Jumat (23/2).
Poppie bercerita, kemarin ERK datang ke KPK untuk menyambut kedatangan Novel di Indonesia. Mereka menyanyikan Sebelah Mata tepat ketika Novel menginjakkan kaki di Gedung KPK.
"Tantangan #sebelahmata buat meningkatkan kesadaran publik terhadap kasus dan untuk menandatangangi petisi pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) demi menyelesaikan kasus air keras. Kami tantang, orang berani enggak melek kasus seperti ini," kata Poppie.
(res)