Gemalara, Perlahan tapi Pasti dalam Berkarya

Muhammad Andika Putra | CNN Indonesia
Sabtu, 24 Mar 2018 16:54 WIB
Band Gemalara sudah dibentuk sejak 2013, namun baru setelah bertemu mantan gitaris Float, Bontel pada 2014 mereka baru mantap berkarya.
Gemalara siap merilis album perdana yang sudah 90 persen jadi. (Dok. Decky Arrizal)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gemalara siap memberi warna pada dunia musik Indonesia. Band itu sejatinya terbentuk sejak akhir 2013, oleh vokalis Samo Rafael dan bassis Dylan Utomo yang mengajak serta gitaris Syukur serta drummer Ramadhani Utomo. Namun baru belakangan mereka makin aktif berkarya.

"Waktu tahun 2013 nama kami Theory of Light, baru pada tahun 2015 kami mengubah nama jadi Gemalara," kata Dylan saat ditemui beberapa waktu lalu.

Dengan nama baru itu, Gemalara mulai aktif berkarya pada awal 2014. Dari berlatih dan berdiskusi bersama masing-masing personel, mereka sepakat mengusung genre alternatif rock.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Gemalara berjalan perlahan. Proses kreatif mereka sempat terhambat ketika setiap personel sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Beruntung mereka bertemu dengan Windra Benyamin (Bontel) yang merupakan mantan gitaris Float. Ia yang kemudian memproduseri mereka.

Sejak bertemu Bontel, proses berkarya Gemalara lebih teratur. Mereka mulai merekam lagu yang sebelumnya sudah mereka garap. Total ada sembilan lagu yang direkam dan siap masuk album. Salah satu lagu tersebut adalah Gemuruh, yang dirilis pada awal Maret tahun ini.

"Enam dari sembilan lagu itu kami rekam di studio milik Bontel. Saat produksi seru banget, Bontel kadang mengajak gila, seperti kasih efek suara pada beberapa lagu dan merusak suara yang sudah bagus," kata Dylan. Meski butuh tiga tahun menyelesaikan album, prosesnya seru.


"Bekerja dengan Bontel kadang kendor kadang kencang. Secara keseluruhan enak, pada intinya kami tetap berada di rel yang benar," ujar Syukur menambahi cerita Dylan.

Sekarang, materi album sudah siap 90 persen.

Gemalara akan merilis album perdana dibawah naungan Berita Angkasa Records. Lagi-lagi itu berkat Bontel. Ia lah orang yang mengawinkan antara Gemalara dengan Berita Angkasa.

[Gambas:Youtube]

Sayang, Dylan belum bisa memastikan kapan album tersebut akan dirilis.

Meski album belum dirilis, Gemalara sudah cukup sering tampil di beberapa acara musik di Jakarta. Menurut Dylan, respons dari penggemar positif.

"Hampir setiap kami tampil pasti ada penonton yang berbeda. Sebagian dari mereka sepertinya sering datang, karena hafal beberapa lirik lagu kami," kata Samo.


Itu yang membuat mereka optimistis dengan album pertamanya mendatang.

Pada Record Store Day, April bulan depan, lagu Gemuruh yang sudah dirilis akan diluncurkan kembali, kali ini dalam format kaset dan diedarkan dalam jumlah terbatas. (rsa)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER