Sosok Lain Aretha Franklin dan Cerita Lagu 'Respect'

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Selasa, 21 Agu 2018 09:05 WIB
Sahabat lama Aretha Franklin mengungkapkan kisahnya bertemu sang musisi legendaris dan ikut terlibat di balik penciptaan lagu fenomenal 'Respect'.
Sahabat lama Aretha Franklin mengungkapkan kisahnya bertemu sang musisi legendaris dan ikut terlibat di balik penciptaan lagu fenomenal 'Respect'. (AFP PHOTO / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Jamie McCarthy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mendiang musisi legendaris Aretha Franklin selalu dikenal dengan kekuatan vokal dan jiwa musiknya yang mendalam. Namun di balik itu semua, ia dikenal sebagai musisi genius yang pemalu saat berhadapan dengan orang baru.

Kesan itu diungkapkan oleh kibordis Spooner Oldham yang pernah bekerja sama dengan Franklin sejak mereka masih muda. Oldham pula termasuk orang di balik sejumlah hit Franklin, seperti Respect, Think, Natural Woman, dan I Never Loved a Man.

Kepada Entertainment Weekly, Oldham mengenang momen kebersamaannya bersama Franklin, mulai dari pertama kenal, hingga mereka menciptakan lagu hit Respect hanya dalam sekejap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya bertemu Aretha di FAME Studio di hari kami merekam [I Never Loved a Man (The Way I Love You)]. Kami masih pertengahan usia 20-an kala itu," kata Oldham merujuk tahun penggarapan lagu itu, awal 1967.

"Dia baik, sedikit pemalu, sehingga tak banyak berbicara. Namun dia itu jagonya vokal dan piano," lanjut Oldham.


Oldham mengisahkan kala dirinya asyik bermain dengan piano elektrik Wurltizer sembari beberapa musisi di dalam studio itu mempersiapkan diri memulai proses rekaman.

"Saya baru memulai memainkan bagian reff yang kalian dengar di lagu tersebut, dan kemudian dia [Aretha] bernyanyi. Dan dia memainkan piano akustik dan lirik bagian keduanya," kata Oldham.

"Dia lebih dari sekadar penyanyi, lebih dari sekadar pemain piano, dia memiliki semuanya. Itu hari yang amat menyenangkan. Semuanya mengalir begitu saja," lanjutnya.

"Tiga album saya mainkan, dia tidak pernah menyuruh atau meminta saya memainkan ini atau itu. Itu bukan hal yang butuh banyak usaha. Saya tidak tahu dia sebelumnya apakah latihan. Saya hanya mengetahui dia menyanyikannya sekali dua-kali dan beres," katanya.

Oldman juga mengisahkan terkait penciptaan lagu Respect versi Aretha Franklin yang sukses besar dan menjadi hit di masanya, bahkan hingga kini.


Lagu legendaris 'Respect'

Lagu Respect aslinya ditulis dan dirilis oleh musisi Amerika Serikat, Otis Redding pada 1965. Namun lagu tersebut digarap ulang pada 1967 oleh Aretha Franklin dan meledak di pasaran.

Aslinya, lagu Respect yang ditulis oleh Redding mengisahkan keputusasaan seorang pria yang mengharapkan mendapat sedikit saja penghormatan dari kekasihnya.

Namun oleh Franklin, lagu itu digubah menjadi sebuah deklarasi dari seorang wanita yang kuat dan mandiri, yang menggambarkan bahwa sebagai perempuan, ia patut untuk dihormati.

Franklin juga menambahkan bagian baru dari lagu itu, yaitu pengejaan "R-E-S-P-E-C-T" dan pengulangan cepat "Sock it to me, sock it to me, sock it to me" di bagian suara latar. Penambahan itu justru menjadi ciri khas dari lagu ini dan Franklin.

[Gambas:Youtube]

"[Untuk Respect], pertama kali saya mendengar "sock it to me, sock it to me, sock it to me" dan "R-E-S-P-E-C-T", kalian tahu, saya menemukan di sana hal yang belum pernah saya dengar sebelumnya dalam hidup saya," kata Oldham.

"Itu sebuah aransemen vokal luar biasa. Untuk mendengar lagu-lagu Aretha seperti ini kini, seperti hari pertama di studio, membuat musik yang baru dan segar yang Anda harap bisa bertahan seumur hidup," lanjutnya.

Lagu Respect bukan hanya mendapatkan kesuksesan komersil dengan nangkring di tangga lagu. Respect menjadi ikon pergerakan feminisme, dan masih dianggap sebagai salah satu dari lagu terbaik era R&B.

Lagu itu juga memenangkan dua piala Grammy Awards 1968, dan masuk ke jajaran Grammy Hall of Fame pada 1987.

[Gambas:Youtube]

Pun pada 2002, Perpustakaan Kongres AS memasukkan lagu Respect versi Franklin dalam National Recording Registry, yang artinya dianggap sebagai rekaman bersejarah atau memiliki dampak besar bagi kehidupan Amerika Serikat.

Dalam kredit lagu Respect versi Franklin, Aretha tercatat sebagai vokalis utama dan piano, produser oleh Jerry Wexler dan Arif Mardin, Tom Dowd mengurus engineering, sedangkan Spooner Oldham memegang organ, dan masih banyak lagi musisi lain yang terlibat.

"Bertahun-tahun berlalu dan the Rock & Roll of Fame memberikan penghormatan kepadanya. Saya kala itu ada di sebuah house band. Dia datang bersama rombongannya," kata Oldham mengisahkan pertemuannya kembali dengan Aretha Franklin yang sudah berjaya di puncak ketenaran.


"Saya pikir, ya dia sibuk, banyak hal yang harus dilakukan, kalau pun dia hanya akan sekadar menyapa, dan berbasa-basi usai tak bertemu 20 tahun," lanjutnya.

"Ternyata dia menghentikan seluruh pengawalnya dan kami berfoto bersama. Aretha Franklin mengatakan kepada orang-orang itu siapa saya dan apa hubungannya dengan dia dan rekamannya," kata Oldham.

"Mereka ramah dan senang dengan cerita itu. Jadi, ya, saya melihatnya dan dia, kau tahu, dia baik-baik saja." lanjutnya, dikutip dari EW. (end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER