Jakarta, CNN Indonesia -- Ibarat 'semakin tinggi pohon semakin kencang pula angin menerpa' tampaknya tepat menggambarkan kondisi boyband
BTS saat ini. Belum reda isu pengenaan kaus yang dinilai mengolok korban bom Nagasaki beberapa waktu lalu, BTS kembali mendapat protes terkait pengenaan atribut NAZI dalam beberapa penampilannya yang dinilai menyindir korban Holocaust.
Hingar-bingar popularitas boyband asuhan Big Hit Entertainment tersebut menjadikan mereka sebagai salah satu pusat perhatian masyarakat. Apapun kegiatan hingga pakaian yang mereka kenakan tak luput dari perhatian banyak orang. Kali ini, kecaman datang dari sebuah organisasi non-profit bernama Simon Wiesenthal Center (SWC).
Dalam sebuah cuitan yang diunggah dalam akun Twitter resminya, pihak organisasi yang bermarkas di Amerika Serikat tersebut mengunggah sebuah gambar kolase yang menunjukkan salah satu anggota BTS, RM, mengenakan topi dengan simbol NAZI serta pengibaran bendera bersimbol mirip NAZI dalam sebuah konser BTS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menggunakan sebuah kaus di Jepang, mengejek para korban kejadian bom merupakan sebuah insiden yang membuat mereka mengejek masa lalu," tulis pihak SWC.
"Tak perlu dikatakan bahwa kelompok yang pernah diundang berbicara untuk PBB ini berutang maaf pada rakyat Jepang dan korban Nazisme,"tambahnya.
Dalam sebuah pemotretan, RM terlihat menggunakan sebuah topi hijau dengan logo kematian SS Nazi. Kemudian dalam sebuah konser mereka, para anggota mengenakan pakaian seperti anggota NAZI sembari mengibarkan bendera berwarna merah-hitam dengan logo yang mirip dengan organisasi pimpinan Adolf Hitler tersebut.
Kaum Yahudi memang memiliki sensitivitas tinggi perihal kasus Holocaust alias pembantaian yang dilakukan Adolf Hitler semasa Perang Dunia II. Berbagai cara penghilangan nyawa jutaan orang Yahudi yang sangat kejam oleh NAZI tersebut menjadikan hal ini sebagai sebuah isu sensitif.
Sekitar kurang dari seminggu lalu, boyband beranggotakan RM, Ji Min, V, Jung Kook, Suga, Jin, dan J-Hope ini sempat diterpa kecaman serupa karena dinilai menyinggung korban bom Nagasaki Jepang. Kabar ini santer terdengar setelah beredar foto di media sosial yang menunjukkan Jimin mengenakan kaus yang bertuliskan frasa "PATRIOTISM OUR HISTORY LIBERATION KOREA". Kata-kata itu dituliskan berulang-ulang di samping sebuah gambar awan besar yang menutupi kota Nagasaki.
Isu Perang Dunia II sendiri menjadi isu sensitif baik bagi Jepang maupun Korea Selatan. Jutaan rakyat Korea menderita pada zaman penjajahan Jepang dan hal itu terus mempengaruhi hubungan antara Tokyo dan Seoul.
Jepang adalah satu-satunya negara yang menderita serangan nuklir yaitu ketika Amerika Serikat menjatuhkan bom di kota Hiroshima dan Nagasaki. Lebih dari 200 ribu orang tewas dalam peristiwa tersebut. Tak ayal, peristiwa jatuhnya bom Nagasaki merupakan salah satu kejadian yang menorehkan duka mendalam bagi masyarakat Jepang.
(dna/rea)