Netflix Lakukan Riset Sebelum 'Berdagang Narkoba'

CNN Indonesia
Senin, 19 Nov 2018 14:36 WIB
Serial 'Narcos' yang menceritakan tentang perdagangan narkoba di Kolombia, saat ini sedang dipersiapkan musim mendatangnya.
Netflix sedang mempersiapkan serial Narcos untuk musim-musim mendatang. (Foto: Dok. Netflix Narcos/Facebook)
Jakarta, CNN Indonesia -- Serial Narcos garapan Netflix yang diadaptasi dari kisah nyata mendulang kesuksesan dengan mendapat sejumlah penghargaan dan ulasan positif. Serial itu berjalan selama tiga musim, musim pertama dan kedua bercerita tentang raja kokain asal Kolombia, Pablo Escobar. Sementara musim ketiga bercerita Kartel Cali yang juga berasal dari Kolombia.

Dari tiga musim itu Netflix nampak sangat tertarik untuk mengembangkan cerita tentang narkoba. Kisah Escobar yang sudah habis dua musim disambung dengan musim ketiga yang bercerita tentang Kartel Cali. Beruntung Kartel Cali memang sangat berkaitan dengan Escobar, sehingga musim ketiga tidak terasa memaksakan.

Seperti tidak puas dengan 'berdagang narkoba' lewat tiga musim, Netflix memproduksi musim keempat yang juga bercerita tentang narkoba. Judul Narcos berganti menjadi Narcos: Mexico, bercerita tentang perdagangan narkoba yang dikomandoi oleh Felix Gallardo (Diego Luna). Juga bercerita tentang bagaimana Gallardo menyiksa dan membunuh anggota Drug Enforcement Administration (DEA), Kiki Camarena (Michael Pena).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Produser Narcos Eric Newman mengatakan ia sudah merencanakan sejak awal akan membuat Narcos: Mexico setelah Narcos selesai. Baginya Narcos bukan bercerita tentang satu orang atau satu tempat, melainkan bercerita tentang narkoba yang terjadi di berbagai belahan dunia. Bahkan ia sudah memikirkan beberapa negara yang bisa dijadikan tempat bercerita tentang perdagangan narkoba.


"Saya telah memikirkan banyak tempat di mana kita bisa memperlebar dan melanjutkan serial ini. Hongkong tidak terlihat memiliki penjualan (narkoba) yang sama (dengan Kolombia dan Meksiko), tapi saya penggemar film gangster Hongkong," kata Newman beberapa waktu lalu di Singapura dalam acara Netflix Slate Asia.

Pernyataan tersebut seakan menjadi isyarat akan ada Narcos berikutnya setelah Narcos: Mexico, walau ia tidak memastikan ketika ditanya oleh awak media. Pasalnya Newman selalu melakukan riset pada tempat yang diadaptasi menjadi serial, seperti riset pada Kolombia dan Meksiko. Bukan haya riset soal karakter yang ditampilkan, tetapi juga budaya berbisnis di tempat tersebut.

Ia menilai pebisnis narkoba di Kolombia selalu berlawanan dan memberontak terhadap pemerintah. Perlawanan terus dilakuan selama mereka dicintai warga karena membagikan uang rakyat dan membangun rumah untuk orang miskin. Persis seperti yang dilakukan Escobar yang sempat dijuluki Robin Hood.

"Itu bisnis yang bodoh. Kalau pebisnis Meksiko lebih pintar, mereka memilih merangkul pemerintah. Mereka tidak ingin dicintai (warga), mereka hanya ingin berteman dan melindungi uang (dan usaha) yang sudah mereka bangun," kata Newman.

[Gambas:Instagram]

Setali tiga uang, Luna memberikan penjelasan sama. Baginya Gallardo adalah pebisnis narkoba yang sangat pintar. Ia sangat optimis dan membuat sistem yang baik agar bisnis narkoba terlindungi. Hal itu membuat Gallardo selalu selangkah di depan dibandingkan siapa pun.

"Dia membuat rumah yang sangat besar di kota yang sangat kecil, hal itu ia lakukan karena melihat peluang bisnis di kota tersebut. " kata Luna. 

Luna mengingat bagaimana ia melakukan riset karakter Gallardo lewat sejumlah buku dan artikel. Kala Gallardo menjalankan bisnis narkoba ia masih berusia lima tahun. Segala hal yang terjadi di Meksiko saat itu ia lihat dari sudut pandang anak kecil, kini ia harus mengubah sudut pandang karena memerankan Gallardo.

Bukan hanya pebisnis, kata Luna, Gallardo juga orang yang kerap melakukan kekerasan. Seperti ketika Gallardo menyiksa Kiki selama 30 jam dalam dunia nyata. Rahang, tulang pipi, hidung dan tulang rusuk Kiki hancur, bahkan pada kepala terdapat bolongan yang disebabkan bor.


"Saya tidak suka kekerasan, inilah kesulitan bagi saya. Saya sering kesulitan saat harus melakukan adegan (kekerasan). Beruntung saya bekerja dengan banyak aktor Meksiko yang luar biasa. Kami berkolaborasi dan bekerja nyaman dengan mereka," kata Luna.

Berbeda dengan Luna, Pena mengaku tidak mengalami kesulitan selama syuting. Sebelum memasuki tahap produksi ia selalu membaca naskah, bahkan ia juga menyempatkan membaca naskah sebelum tidur. Sering membaca naskah membuat ia memahami semua cerita, bukan hanya dialog karakter yang ia perankan.

"Saya merasa seperti hidup dalam cerita itu, cara pandang saya berubah. Sebagai aktor memang harus paham karakter yang diperankan. Kiki adalah orang yang taat hukum dan dia tidak bisa tidur nyenyak bila kejahatan masih terjadi," kata Pena.

Di sisi lain, Newman menjelaskan tim produksi sempat kesulitan saat salah satu kru bernama Carlos Munoz Portal ditemukan meninggal di Meksiko. Portal ditemukan tewas dengan luka tembak dan diduga terjadi saat sedang mencari lokasi syuting di kawasan perbatasan Hidalgo. Newman menjelaskan di mana-mana memang selalu ada bahaya, hal itu membuat mereka lebih berhati-hati. 

[Gambas:Youtube]

"Itu terjadi karena dia berada di tempat dan waktu yang salah, kejadian mengubah sistem keamanan kami, tapi setelah itu kami tidak memiliki masalah. Kami tidak pernah menerima ancaman atau peringatan dari gembong, polisi kotor atau politisi tentang serial ini," kata Newman.

Kisah Gallardo dan Kiki diceritakan lewat 10 episode yang rilis sejak 16 November lalu. Sejauh ini sejumlah media memberikan respons positif, pun situs Rotten Tomatoes memberikan nilai 88 dari 100.

Belum bisa dipastikan apakah serial Narcos akan berlanjut. Namun, melansir Express.co.uk, rumor mengatakan Netlix akan melanjutkan serial Narcos meski belum ada keterangan resmi. Bila benar akan dilanjutkan musim kelima, Netflix nampaknya mendapat keuntungan besar dari 'perdagangan narkoba'. (adp/rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER