Jakarta, CNN Indonesia -- Vokalis band
Seventeen Riefian Fajarsyah atau dikenal Ifan menyampaikan permintaan maaf atas nama rekan satu bandnya yang menjadi korban jiwa atas bencana
tsunami Selat Sunda, Sabtu (22/12) malam lalu.
Ungkapan itu disampaikan Ifan setelah menerima kabar sang penggebuk drum Windu Andi Darmawan menyusul kepergian Herman Sikumbang (gitaris) dan M. Awal Purbani (pemetik bas).
"Mewakili mas Andi, mas Herman dan mas Bani, kalau selama 20 tahun kurang 20 hari kami berkarya ada salah tutur kata maupun perbuatan yang kurang berkenan, aku memohon maaf yang sedalam-dalamnya," tulis Ifan pada keterangan foto, Senin (24/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemintaan maaf itu secara khusus ditujukannya kepada teman-teman musisi Indonesia, sesama
entertainer, kawan Seventeen Indonesia, para sahabat,
event organizer,
client product, label rekaman, manajemen serta semua pihak yang pernah bekerja sama dengan Seventeen.
Tak hanya meminta maaf, Ifan pun mengharapkan doa bagi tiga orang rekannya dalam grup yang telah dibentuk di Yogyakarta sejak 1999. Ia sekaligus memohon pamit lewat keterangan tersebut.
"
Minta tolong doanya buat mas Bani, mas Herman dan mas Andi semoga mereka husnul khotimah dan ditempatkan di sisi Allah yang paling mulia. Pamit terima kasih dari kami," tambah Ifan.
Di akhir, Ifan membubuhkan keterangan,
"Sahabat sepanggung sehidup semati, Seventeen."[Gambas:Instagram]Ifan menjadi satu-satunya band Seventeen yang tersisa dan selamat dari bencana.
Ketiga rekannya, Andi, Herman dan Bani telah dipastikan meninggal dunia setelah band Seventeen menjadi korban atas bencana tsunami di Selat Sunda kala tampil di kawasan Tanjung Lesung untuk memeriahkan acara
gathering perusahaan PLN.
Selain tiga personelnya, dua orang kru dari band ini turut menjadi korban meninggal dunia.
(agn/asa)