
Mengenal Night King, Teror Musim Final 'Game of Thrones'
Tim, CNN Indonesia | Minggu, 14/04/2019 15:10 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- "Hanya ada satu perang yang berarti, sebuah perang besar, dan ini sudah dimulai," demikian ucapan Jon Snow pada episode terakhir Game of Thrones musim ketujuh, dua tahun lalu.
Ia mengatakan itu sambil menunjukkan wights, zombi yang berjuang untuk White Walkers dan Night King di hadapan Cersei Lannister. Karakter yang dimainkan Kit Harrington itu mencoba memperlihatkan bahwa ancaman dari The Night King atau pemimpin White Walkers nyata adanya.
Siapa yang bakal duduk di Iron Throne, penantian panjang sejak Game of Thrones pertama tayang pada 2011, akan terlihat jika mereka berhasil dikalahkan. Jika tidak, pertarungan merebutkan takhta yang sudah menewaskan ratusan karakter di tiap musim pun sia-sia.
"Jika kita tidak memenangi peperangan, inilah wajah dari setiap orang di dunia."
Semua manusia, termasuk para penghuni masing-masing kerajaan di Westeros, bisa dengan mudah berubah menjadi zombi jika disentuh White Walkers, apalagi Night King.
Ancaman itu akan terus berlanjut ke musim kedelapan atau musim final Game of Thrones. Bahkan mungkin lebih mengerikan, karena pasukan Night King telah bergerak dari Utara.
Siapa sebenarnya Night King, White Walkers, dan wights yang jadi ancaman utama di akhir cerita Game of Thrones itu?
Mengutip Vulture, White Walkers dulunya hanya mitos. Namun mereka menjelma nyata, bahkan menjadi musuh terbesar di Benua Westeros. Di awal kemunculannya, dikisahkan mereka merupakan manusia yang berubah menjadi monster es. Karena tidak bisa saling bicara, mereka menggunakan komunikasi nonverbal. White Walkers berada di bawah perintah Night King.
Mereka bersedia menghancurkan siapa saja yang menghalangi jalannya.
Sejauh ini, mereka hanya akan memberi kedamaian pada Craster, masyarakat suku yang mau menumbalkan bayi laki-lakinya untuk White Walkers. Hanya saja, belum jelas apa tujuan para White Walker mengambil bayi laki-laki itu dari tangan Craster.
Bila mengulas sedikit sejarahnya, White Walker sudah ada sejak seri pembuka Game of Thrones. Kala itu, ditampilkan tiga orang Night's Watch yang menemukan belantara mati di hutan di luar The Wall. Mereka bertemu Night King dan pasukannya.
Dua dari mereka kemudian mati tercabik-cabik, sementara satunya lari ke Selatan.
Meski Walkers disebut tak muncul berabad-abad, mereka telah menjadi bagian dari mitos di Benua Westeros. Old Nan, pelayan tua di Winterfell sempat bercerita soal White Walker pada Bran Stark lewat kisah mengerikan tentang Long Night pertama ribuan tahun lalu.
Saat itu, "raja-raja membeku di kastel mereka" dan "para ibu membekap bayinya agar tidak kelaparan." Sayangnya, hanya beberapa orang zaman itu yang percaya bahwa kisah itu nyata.
Dari musim keenam Game of Thrones, terungkap bahwa White Walkers berusia setidaknya delapan ribu tahun. Children of the Forest lah yang menciptakan Walker pertama-yang kemudian menjadi Night King-sebagai senjata memerangi First Men yang tiba di Westeros.
Ini akhirnya menyebabkan perang besar antara Walkers dan First Men, yang berakhir dengan kekalahan Walkers di Battle for the Dawn. Setelah itu, The Wall dibangun oleh pendiri House Stark-seorang pria bernama Brandon Stark yang punya julukan Bran the Builder-untuk mencegah White Walkers kembali ke Selatan.
Sekitar waktu yang sama, Night's Watch dibentuk untuk melayani sebagai penjaga kerajaan.
Kalau Night King punya pasukan White Walkers, posisi wights ada di bawah mereka. Wights merupakan zombi versi Game of Thrones, gerombolan mayat hidup yang berjuang untuk White Walkers. Belum diketahui bagaimana mereka dikendalikan, namun White Walkers punya kemampuan untuk membangkitkan orang mati, yang juga jadi senjata terbesarnya.
Hewan, bahkan seekor naga sekali pun bisa dibangkitkan untuk melayani Night King.
Orang dan hewan mati yang dibangkitkan kembali itulah yang disebut wights.
Dengan segala kengerian White Walkers dan pengikutnya itu, hanya ada dua senjata yang dapat melumpuhkan mereka: Dragonglass dan Valyrian steel.
[Gambas:Video CNN]
Namun hanya beberapa senjata yang terbuat dari Valyrian Steel yang tersisa. Di antaranya Longclaw milik Jon Snow, Widow's Wail milik Jaime Lannister, Oathkeeper milik Brienne Tarth, Heartsbane milik Sam Tarly, dan belati punya Arya Stark.
Dan yang masih jadi ancaman, belum diketahui senjata apa yang bisa melumpuhkan Night King, sang pemimpin sekaligus pengendali pasukan orang mati itu.
(agn/rsa)
Ia mengatakan itu sambil menunjukkan wights, zombi yang berjuang untuk White Walkers dan Night King di hadapan Cersei Lannister. Karakter yang dimainkan Kit Harrington itu mencoba memperlihatkan bahwa ancaman dari The Night King atau pemimpin White Walkers nyata adanya.
Siapa yang bakal duduk di Iron Throne, penantian panjang sejak Game of Thrones pertama tayang pada 2011, akan terlihat jika mereka berhasil dikalahkan. Jika tidak, pertarungan merebutkan takhta yang sudah menewaskan ratusan karakter di tiap musim pun sia-sia.
"Jika kita tidak memenangi peperangan, inilah wajah dari setiap orang di dunia."
Semua manusia, termasuk para penghuni masing-masing kerajaan di Westeros, bisa dengan mudah berubah menjadi zombi jika disentuh White Walkers, apalagi Night King.
Ancaman itu akan terus berlanjut ke musim kedelapan atau musim final Game of Thrones. Bahkan mungkin lebih mengerikan, karena pasukan Night King telah bergerak dari Utara.
Siapa sebenarnya Night King, White Walkers, dan wights yang jadi ancaman utama di akhir cerita Game of Thrones itu?
Mengutip Vulture, White Walkers dulunya hanya mitos. Namun mereka menjelma nyata, bahkan menjadi musuh terbesar di Benua Westeros. Di awal kemunculannya, dikisahkan mereka merupakan manusia yang berubah menjadi monster es. Karena tidak bisa saling bicara, mereka menggunakan komunikasi nonverbal. White Walkers berada di bawah perintah Night King.
Mereka bersedia menghancurkan siapa saja yang menghalangi jalannya.
Sejauh ini, mereka hanya akan memberi kedamaian pada Craster, masyarakat suku yang mau menumbalkan bayi laki-lakinya untuk White Walkers. Hanya saja, belum jelas apa tujuan para White Walker mengambil bayi laki-laki itu dari tangan Craster.
Bila mengulas sedikit sejarahnya, White Walker sudah ada sejak seri pembuka Game of Thrones. Kala itu, ditampilkan tiga orang Night's Watch yang menemukan belantara mati di hutan di luar The Wall. Mereka bertemu Night King dan pasukannya.
Dua dari mereka kemudian mati tercabik-cabik, sementara satunya lari ke Selatan.
Meski Walkers disebut tak muncul berabad-abad, mereka telah menjadi bagian dari mitos di Benua Westeros. Old Nan, pelayan tua di Winterfell sempat bercerita soal White Walker pada Bran Stark lewat kisah mengerikan tentang Long Night pertama ribuan tahun lalu.
Saat itu, "raja-raja membeku di kastel mereka" dan "para ibu membekap bayinya agar tidak kelaparan." Sayangnya, hanya beberapa orang zaman itu yang percaya bahwa kisah itu nyata.
![]() |
Ini akhirnya menyebabkan perang besar antara Walkers dan First Men, yang berakhir dengan kekalahan Walkers di Battle for the Dawn. Setelah itu, The Wall dibangun oleh pendiri House Stark-seorang pria bernama Brandon Stark yang punya julukan Bran the Builder-untuk mencegah White Walkers kembali ke Selatan.
Sekitar waktu yang sama, Night's Watch dibentuk untuk melayani sebagai penjaga kerajaan.
Kalau Night King punya pasukan White Walkers, posisi wights ada di bawah mereka. Wights merupakan zombi versi Game of Thrones, gerombolan mayat hidup yang berjuang untuk White Walkers. Belum diketahui bagaimana mereka dikendalikan, namun White Walkers punya kemampuan untuk membangkitkan orang mati, yang juga jadi senjata terbesarnya.
Hewan, bahkan seekor naga sekali pun bisa dibangkitkan untuk melayani Night King.
Orang dan hewan mati yang dibangkitkan kembali itulah yang disebut wights.
Dengan segala kengerian White Walkers dan pengikutnya itu, hanya ada dua senjata yang dapat melumpuhkan mereka: Dragonglass dan Valyrian steel.
[Gambas:Video CNN]
Namun hanya beberapa senjata yang terbuat dari Valyrian Steel yang tersisa. Di antaranya Longclaw milik Jon Snow, Widow's Wail milik Jaime Lannister, Oathkeeper milik Brienne Tarth, Heartsbane milik Sam Tarly, dan belati punya Arya Stark.
Dan yang masih jadi ancaman, belum diketahui senjata apa yang bisa melumpuhkan Night King, sang pemimpin sekaligus pengendali pasukan orang mati itu.
ARTIKEL TERKAIT

'Ramalan' Penggemar soal Akhir 'Game of Thrones' Musim 8
Hiburan 7 bulan yang lalu
Jaga Naskah 'Game of Thrones' Lebih Ketat dari Gedung Putih
Hiburan 7 bulan yang lalu
'Game of Thrones' dari Mulut Donald Trump sampai Jokowi
Hiburan 7 bulan yang lalu
INFOGRAFIS: Angka Fantastis 'Game of Thrones'
Hiburan 7 bulan yang lalu
'Game of Thrones' Serial Terbanyak Dibajak selama 6 Tahun
Hiburan 7 bulan yang lalu
Perjalanan Panjang Menuju 'Game of Thrones' Musim 8
Hiburan 7 bulan yang lalu
BACA JUGA

Tinder Angkat Kisah Nyata Pengguna Jadi Serial Televisi
Teknologi • 19 September 2019 07:05
Gua Terindah di Eropa Jadi Lokasi Musim Baru Game of Thrones
Gaya Hidup • 24 June 2019 18:19
Miniseri Sukses, Wisata Chernobyl Meroket 40 Persen
Gaya Hidup • 06 June 2019 12:29