Jakarta, CNN Indonesia -- Buku terbaru
Naomi Wolf batal rilis di Amerika Serikat. Penerbit buku yang akan merilis buku berjudul
Outrages itu memutuskan menundanya karena ada yang mempertanyakan risetnya.
Buku itu sendiri sebenarnya sudah rilis di Inggris, dan rencananya beredar di AS Kamis (20/6) mendatang. Namun kontroversi yang beredar membuatnya batal rilis.
Outrages membahas persekusi kaum gay pada abad ke-19 di Inggris Raya. Mengutip
AFP, salah satu poin yang ditulis Wolf, tentang dua pria yang dieksekusi karena berhubungan intim pada 1859 dan 1860, faktanya tidak benar. Wolf dituding salah paham soal itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wolf sudah berkomentar soal itu. Saat diwawancara sebuah radio Inggris beberapa waktu lalu, ia berkata dirinya "langsung membuat perubahan yang dibutuhkan" pada naskah bukunya setelah tahu kesalahan yang dilakukan. Namun, penerbit memutuskan menunda rilis bukunya.
"Di tengah kami bekerja dengan Naomi Wolf kini untuk mengoreksi Outrages, pertanyaan-pertanyaan baru muncul, yang membutuhkan waktu lebih untuk mengeksplorasinya," pernyataan resmi penerbit Houghton Mifflin Harcourt, seperti dikutip dari
AFP.
Penerbit melanjutkan, "Kami menunda penerbitan dan meminta seluruh kopi [buku] dikembalikan dari toko sementara kami berupaya menuntaskan pertanyaan-pertanyaan itu."
Sayangnya, belum dipastikan kapan buku itu akhirnya akan dirilis. Hanya saja, dari toko buku online Amazon diketahui bahwa buku itu baru bisa dibeli pada 1 Juni 2020.
Wolf sendiri menyampaikan dirinya keberatan dengan keputusan itu.
Naomi Wolf dikenal sebagai penulis yang juga feminis, dengan buku-buku yang memang kontroversial. Penulis 56 tahun itu tenar setelah merilis
The Beauty Myth pada 1990-an. Bukunya yang lain,
Vagina: A New Biography (2012) juga banyak menuai komentar.
(rsa)