Jakarta, CNN Indonesia -- Band
The Vamps mengumumkan menunda konser di Jakarta yang mestinya digelar Selasa (13/8) malam ini karena mereka terjebak di Hong Kong yang sedang dilanda kerusuhan.
Pihak promotor menyatakan melalui media sosialnya bahwa konser malam ini ditunda karena "situasi yang tak terkendali" dan rencananya akan digelar pada Rabu (14/8).
"Kami sedang mencoba membuat semuanya berjalan lancar dan sungguh berharap dukungan dan pengertian kalian," kata pihak promotor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Gambas:Instagram]Sedangkan kondisi The Vamps terjebak di Hong Kong diketahui dari unggahan manajer band Inggris tersebut, Joe O'Neill.
"Baru mendarat di bandara Hong Kong dan tidak diizinkan keluar. Tidak yakin apa yang sedang terjadi. Semua baik-baik saja di sini namun semoga semua demonstran di terminal utama baik-baik saja," kata O'Neill pada 12 Agustus pagi.
Beberapa jam setelahnya, O'Neill kembali mengatakan dan memastikan konser di Jakarta ditunda hingga esok. Hal itu ia utarakan ketika seorang penggemar bertanya kepadanya.
"Sepertinya konser akan diadakan esok malam, kini karena semua penerbangan dibatalkan sehingga kami tidak bisa tiba tepat waktunya," lanjutnya.
Band The Vamps sebelumnya dijadwalkan akan menggelar konser pada Selasa (13/8) di Kota Kasablanka, Jakarta.
Konser itu merupakan bagian dari tur
the Four Corners Tour yang sudah berlangsung sejak 27 April 2019 lalu dan dijadwalkan berakhir pada 1 Juni mendatang.
Dalam laman resmi The Vamps, usai manggung di Jakarta, mestinya mereka tampil di Singapura pada 15 Agustus 2019. Setelah itu, mereka pindah ke Jepang pada 17-18 Agustus 2019.
Di sisi lain, ratusan pedemo kembali mendatangi Bandara Internasional Hong Kong untuk melanjutkan protes yang telah berlangsung selama lima hari terakhir, Selasa (13/8).
Beberapa dari mereka bahkan berupaya memblokade terminal kedatangan.
AFP melaporkan bahwa saat ini para demonstran sudah mulai menyerbu sejumlah ruang di terminal kedatangan. Namun, puluhan penumpang pesawat berhasil keluar bandara dengan menerobos para pedemo.
Para demonstran sudah menduduki terminal kedatangan Bandara Hong Kong selama lima hari berturut-turut.
Mereka adalah bagian dari massa yang menuntut demokratisasi Hong Kong yang mulanya menolak pembahasan Rancangan Undang-Undang Ekstradisi.
Padahal, Bandara Hong Kong adalah salah satu yang tersibuk di dunia. Hingga saat ini dilaporkan ratusan calon penumpang sudah antre di gerai tiket maskapai setempat, Cathay Pacific.
Sejumlah warga Indonesia sempat terjebak di Bandara Hong Kong. Sebagian besar sempat dievakuasi ke Konsulat Jendera Indonesia, sedangkan lainnya memilih bertahan dengan diberi bantuan makanan dan minuman.
(end)