Jakarta, CNN Indonesia -- Musisi lintas genre dan generasi akan menggelar konser musik selama tiga hari pada 18-20 Oktober 2019, di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta. Sedikitnya 68 musisi, baik solois maupun band akan tampil dalam konser tiga hari berturut-turut itu.
Hal ini disampaikan drummer PAS Band, Sandy Andarusman usai puluhan musisi bertemu Presiden Joko Widodo (
Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (30/9).
"Kami gelar semua dari para musisi untuk persatuan Indonesia. Karena kita tahu, Indonesia sekarang banyak gesekan, banyak perpecahan," kata Sandy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandy menyatakan musisi yang akan ambil bagian dalam konser ini berasal dari berbagai genre, seperti pop, rock, reggae, hip-hop, hingga dangdut.
Menurutnya, para musisi ingin menyatukan masyarakat lewat pertunjukan musik. "Pak Presiden men-
support banget dan tidak ada bantuan satu peser pun dari Istana Negara untuk kelangsungan acara ini untuk musisi," ujarnya.
Ia pun berharap Jokowi bisa hadir dalam konser musik tiga hari di Bumi Perkemahan Cibubur. Jokowi, kata Sandy, juga telah menyampaikan akan berusaha hadir dalam acara yang digelar selama tiga hari berturut-turut itu.
"Harapan kami, di acara yang kita galang bersama, tanpa sponsor ini, Pak Presiden hadir, bisa main gitar, bisa main terserah,
tunjukin bahwa seluruh dunia bahwa Pak Presiden ini adalah ikon persatuan seluruh Indonesia," katanya.
Sementara itu, drummer Band ROXX Raiden Soedjono mengatakan konser tiga hari, 18-20 Oktober ini tak ada kaitannya dengan agenda pelantikan Jokowi dan wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin pada 20 Oktober.
"Kalau ini enggak ada hubungannya dengan itu sebetulnya. Kami ini mau bikin sebenarnya yang ada acara
camping-nya juga sebetulnya selama tiga hari," kata Raiden.
Raiden mengatakan tema utama yang diusung dalam konser musik tiga hari ini adalah 'Persatuan dan Perdamaian Indonesia'. Menurutnya, masyarakat tak akan bisa berbuat banyak ketika tak ada persatuan dan kedamaian di Indonesia.
"Soalnya
kalo Indonesia enggak damai dan enggak satu, kita juga enggak bisa
ngapa-ngapain loh," ujarnya.
(fra/end)