Jakarta, CNN Indonesia -- Nama
Tuan Tigabelas tengah naik daun dalam industri musik Indonesia. Selama satu tahun terakhir kurang lebih ia manggung 10 kali dalam satu bulan. Jumlah penampilan yang banyak untuk musisi.
Bila mendengar lagu Tuan Tigabelas, sudah jelas ia mengusung genre hip hop. Salah satu genre yang sangat hidup di bawah tanah, meski sesekali muncul ke industri seperti dalam lima tahun belakangan.
Capaian Tuan Tigabelas saat ini tidak diraih dengan mudah. Ia sudah melewati banyak halang rintang untuk menjadi rapper, karier bermusiknya berjalan perlahan tapi pasti. Semua berawal pada 2007 saat ia masih kuliah jurusan hukum di Trisakti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
T U A N T I G A B E L A S |
"Tahun 2007 bikin band Top 40 sama teman, waktu itu era Black Eyed Peas yang dalam lagu ada bagian rap. Biasanya Sabtu-Minggu manggung bawain lagu musisi lain, coba hip hop," kata Tuan Tigabelas saat berkunjung ke kantor
CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.
Sembari bermusik, ia juga menjadi pemain basket
streetball untuk tim Jakarta sejak 2005. Posisinya adalah
point guard atau
playmaker, Tuan Tigabelas mendapat dijuluki
best kept secret. Pemain
streetball dianggap layak bila sudah mendapat julukan.
Streetball menjadi salah satu medium Tuan Tigabelas jadi dekat dengan hip hop. Hampir setiap pertandingan
streetball ada kompetisi
rap battle. Menurutnya,
rap battle di pertandingan basket wajar karena olahraga itu memang memiliki kedekatan dengan hip hop.
Hip hop berasal dari daerah The Bronx, New York. Kawasan itu tergolong
ghetto yang artinya kawasan kumuh yang banyak ditempati warga Amerika berkulit hitam. Hampir di setiap pemukiman padat terdapat lapangan basket yang menjadi salah satu sarana warga.
 Tuan Tigabelas bakal hadir di Music at Newsroom, Jumat (25/10). (Foto: dok. Westwew Squad) |
"Opsi yang mereka punya cuma jadi atlet, pengedar narkoba atau rapper. Kalau mereka main basket di Rucker Park, lagu latarnya hip hop. Itu juga yang bikin gue jatuh cinta sama hip hop," kata Tuan Tigabelas, merujuk pada sebuah lapangan basket di kawasan Harlem, New York yang banyak 'melahirkan' bintang-bintang basket AS.
Selain itu, ia mengenal hip hop juga melalui band Korn asal Amerika Serikat yang bergenre nu metal. Pada 1998 Korn merilis album
Follow the Leader, di mana di dalamnya terdapat lagu
Children of The Korn yang berkolaborasi dengan rapper Ice Cube.
Kala itu Tuan Tigabelas yang masih belasan tahun menyadari bahwa musik hip hip bisa masuk ke berbagai genre musik. Dari sana, ia lantas makin familier dengan musisi legendaris hip hop, seperti Tupac dan Snoop Dogg.
Perjalanan Tuan Tigabelas dalam hip hop yang sesungguhnya dimulai pada 2009 saat menulis lagu sendiri. Kemudian pada 2011 ia membentuk band bernama Rebel Education Project (REP) yang bergenre hip hop. Jelas ia berperan sebagai vokalis.
REP merilis album perdana bertajuk
Letter To pada 2014 di bawah naungan label rekaman Demajors. Album itu mengantar REP memasuki komunitas bawah tanah musik hip hop. Selain sibuk bermusik, sejak 2013 Tuan Tigabelas juga bekerja sebagai kontraktor acara. Hal itu ia lakukan agar kebutuhan keluarga tercukupi. Tak peduli lelah, baginya yang penting bisa menghidupi anak dan istri.
"Gue ngeband berarti gue mesti bawa drum dan mixer sendiri. Kalau baru mulai kan enggak mungkin ada biaya produksi. Gue harus tanggung itu semua sendiri, berat banget," katanya.
 Tuan Tigabelas mengambil keputusan sulit untuk bersolo karier. (Foto: CNN Indonesia/Christie Stefanie) |
Dari situ Tuan Tigabelas mulai berpikir untuk bersolo karier. Akhirnya pada 2016 ia meminta izin kepada personel lain untuk solo karier sebagai tanpa meninggalkan REP. Berikutnya, ia juga meminta izin kepada sang istri untuk berhenti bekerja demi fokus bermusik. Izin tak langsung diberikan, ia butuh waktu satu tahun untuk merayu istri.
"Lo benar mau cebur? Kalau mau jangan sampai kaki doang. Ingat, lo punya anak dan istri. Gue bebaskan lo mengejar mimpi, tapi jangan lupa kewajiban," kata Upi menirukan perkataan istr
i.
Tuan Tigabelas melanjutkan, "Akhirnya gue mulai jalan solo karier, di awal berdarah-darah. Gue pernah jual mikrofon untuk beli susu. Setiap Sabtu-Minggu kalau enggak ada panggung gue kerja lepas sama teman gue di kontraktor acara dulu."
Lagu
On My Mind adalah lagu pertama yang ia rilis dengan nama Tuan Tigabelas. Tidak ada filosofi rumit di balik nama itu. Tuan berarti laki-laki, dan ia lahir pada 13 Oktober. Jadilah Tuan Tigabelas.
Setelah itu ia merilis single bertajuk
Hash of Haydar,
Do It,
WestWew dan
Count Your Blessing. Perlahan ia menyempatkan menulis dan merekam lagu untuk album perdana yang rilis Juli lalu, bertajuk
Harimau Soematra.
Album yang banyak mengandung lagu kritik sosial itu terbilang sukses. Tuan Tigabelas sendiri bersyukur karyanya mendapat respons positif. Namun kembali, sang istri mengingatkan bahwa keberhasilan ini masih harus diperjuangkan.
"'Ujian gue sebagai istri sudah selesai, ujian gue waktu lo belum jadi apa-apa. Sekarang ini ujian lo. Lo bisa enggak menjadi diri sendiri walau udah ada di tahap ini'," kata Tuan Tigabelas menirukan perkataan istri kepadanya.
Ia kaget mendengar perkataan yang seakan menampar pipinya dengan telak itu. Selama tiga hari ia sering bengong memikirkannya. Kalimat itu selalu diingat Tuan Tigabelas dan dibawa kemana-mana saat bekerja untuk keluarga.
Penampilan Tuan Tigabelas bisa disaksikan di
Music At Newsroom melalui situs
CNNIndonesia.com pada Jumat (25/10) mendatang.
(adp/rea)