
Kendrick Lamar - The Weeknd Dituntut soal Lagu Black Panther
CNN Indonesia | Rabu, 26/02/2020 17:38 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Band rock eksperimental asal Amerika Serikat, Yeasayer, menuntut Kendrick Lamar dan The Weeknd terkait lagu latar Black Panther.
NME melaporkan bahwa Yeasayer menuding Lamar, The Weeknd, dan tim kreatif film tersebut mengambil "secuplik bagian paduan suara" dari lagu "Sunrise" yang mereka rilis pada 2007.
Merujuk pada surat tuntutan yang diserahkan pada Senin lalu, Yeasayer menuduh tim kreatif mengambil bagian paduan suara itu dan menaruhnya menjadi "bagian substansial" dari lagu latar Black Panther bertajuk "Pray for Me".
Yeasayer juga menyebut Lamar dan The Weeknd sengaja memodifikasi bagian paduan suara itu "dengan maksud untuk menutupi kecurangan" dan menggunakannya sebanyak delapan kali di "Pray for Me".
Potongan suara yang dijiplak itu digambarkan "terdiri dari suara laki-laki yang menyanyi dengan nada tinggi dan getar vibra."
"Terlepas dari prosesnya, tertuduh tetap menggunakan lagu [Yeasayer] yang masih menyimpan karakteristiknya dan langsung dapat dikenali sebagai materi [Yeasayer]," demikian kutipan surat tuntutan Yeasayer.
Yeasayer kemudian menuntut sejumlah dana yang tak diungkap sebagai ganti rugi atas penggunaan bagian "Pray for Me" tersebut.
Band eksperimental itu sendiri sudah bubar sejak 2019. Sebelum berpisah, Yeasayer sudah merilis 5 album, yaitu All Hour Cymbals (2007), Odd Blood (2010), Fragrant World (2012), Amen & Goodbye (2016), dan Erotic Reruns (2019). (has/has)
NME melaporkan bahwa Yeasayer menuding Lamar, The Weeknd, dan tim kreatif film tersebut mengambil "secuplik bagian paduan suara" dari lagu "Sunrise" yang mereka rilis pada 2007.
Yeasayer juga menyebut Lamar dan The Weeknd sengaja memodifikasi bagian paduan suara itu "dengan maksud untuk menutupi kecurangan" dan menggunakannya sebanyak delapan kali di "Pray for Me".
Potongan suara yang dijiplak itu digambarkan "terdiri dari suara laki-laki yang menyanyi dengan nada tinggi dan getar vibra."
"Terlepas dari prosesnya, tertuduh tetap menggunakan lagu [Yeasayer] yang masih menyimpan karakteristiknya dan langsung dapat dikenali sebagai materi [Yeasayer]," demikian kutipan surat tuntutan Yeasayer.
Yeasayer kemudian menuntut sejumlah dana yang tak diungkap sebagai ganti rugi atas penggunaan bagian "Pray for Me" tersebut.
Band eksperimental itu sendiri sudah bubar sejak 2019. Sebelum berpisah, Yeasayer sudah merilis 5 album, yaitu All Hour Cymbals (2007), Odd Blood (2010), Fragrant World (2012), Amen & Goodbye (2016), dan Erotic Reruns (2019). (has/has)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
LIHAT SEMUA
Ulasan Film
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

David Foster Kembali Jadi Ayah di Usia 71 Tahun
Hiburan • 46 menit yang lalu
Coldplay Puji Aksi BTS di MTV Unplugged
Hiburan 1 jam yang lalu
Film Pahlawan Super Latin DC Pertama Mulai Gaet Sutradara
Hiburan 2 jam yang lalu