Jakarta, CNN Indonesia --
Tawa seorang pemuda seketika pecah, menggema di tengah keheningan di salah satu gerbong kereta yang melaju dari Stasiun Cakung menuju
Stasiun Manggarai di suatu pagi buta.
Sadar semua mata tertuju padanya, pemuda itu sontak mencabut
headset dari kupingnya. Ia lantas mengangguk kepada salah satu penumpang yang terbangun dari tidurnya.
"Maaf. Podcast," katanya sembari menunjuk layar ponselnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemandangan seperti ini kerap terlihat di moda transportasi publik ibu kota setahun belakangan. Mobilitas tinggi masyarakat urban dan koneksi internet cepat memang membuat podcast berkembang pesat di Indonesia.
 Ilustrasi. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma) |
Namun, pintu masuk siniar dari Amerika Serikat ke pasar Indonesia sebenarnya mulai terbuka lebar setelah Spotify menyediakan kanal podcast pada 2018. Mereka kemudian mengakuisisi sejumlah perusahaan agregator audio, seperti Anchor, setahun setelahnya.
Secara global, bisnis podcast memang sedang bertumbuh. Berdasarkan laporan Global Entertainment and Media Outlook 2019-2023 yang dirilis PWC, pendapatan iklan podcast secara global akan tembus angka US$1 miliar atau setara Rp14 triliun.
Pada 2022, pendapatan dari iklan podcast bahkan diprediksi bisa melebihi keuntungan koran digital.
Di Indonesia sendiri belum ada kajian mengenai prediksi profit bisnis siniar. Namun yang jelas, pendar siniar kian bersinar.
Hanya dalam waktu setahun, lanksap podcast berubah drastis. Semakin banyak podcaster baru bermunculan, bahkan mulai hadir satu jaringan yang menaungi sejumlah siniar.
Geliat bisnis podcast mendadak bergerak cepat, menggemburkan ladang industri yang siap digarap. Meski perlahan, industri podcast di Indonesia diprediksi mulai ke arah pendewasaan.
Di awal perkembangannya, bisnis podcast di Indonesia sudah menunjukkan tanda-tanda sehat. Hal ini diamini oleh Pangeran Siahaan, pendiri jaringan siniar bernama Box2Box Media Network yang sudah menaungi 18 podcast sejak berdiri pada 2018.
"Biasanya media baru itu bakar duit, kan? Kita enggak pernah bakar duit karena
we're actually in a very healthy condition dan karena kita pionir,
we shape the industry. Kita tahu harus
plan gimana, harus manuver di mana," katanya.
Namun di tengah geliat tersebut, muncul keresahan mengenai konten yang bisa menjurus ke isu-isu sensitif. Akhirnya, mencuat pertanyaan mengenai acuan aturan operasi podcast, khususnya di dalam negeri.
Tren siniar yang kian bersinar dan seluk beluknya, serta segala tetek bengek permasalahannya tersebut akan diulas
CNNIndonesia.com dalam satu fokus bertajuk Pelesat Progres Podcast pada Minggu (1/3) ini. Selamat menikmati!
(vws)