Jakarta, CNN Indonesia -- "Ayo! Nyanyi, nyanyi!"
Seruan di atas diucapkan oleh vokalis GIGI, Armand Maulana, saat membawakan lagu Ya Ya Ya dalam konser perayaan 25 tahun bandnya di Balai Sarbini pada Kamis (19/3) malam.
Ia tetap berteriak seakan ada penonton yang hadir, padahal Balai Sarbini kosong karena imbauan
social distancing dari pemerintah demi mencegah penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acara yang bertajuk Konser Satu Janji GIGI di Balai Sarbini, Semanggi, hanya dihadiri oleh kru stasiun televisi Trans 7. Konser tersebut disiarkan secara langsung dari pukul 20:30 WIB - 23:30 WIB.
"Ini konser 25 tahun GIGI, tapi karena berkaitan dengan virus corona, kami, GIGI dan Trans 7 komit tidak menghadirkan penonton," kata Armand.
Armand menjelaskan Balai Sarbini mampu menampung setidaknya 1.200 sampai 1.300 orang, cukup banyak untuk konser yang berada di dalam ruangan.
Sudah pasti, sangat menyenangkan bagi mereka bila bisa merayakan 25 tahun dengan GIGI Kita, sebutan penggemar GIGI, secara langsung.
Rasanya tidak mudah untuk sepakat menggelar konser perayaan 25 tahun tanpa penonton. Tidak semua musisi mampu.
Namun, GIGI mampu. Mereka memiliki hati yang sangat besar pada usia seperempat abad. Mereka rela konser tanpa penonton.
Selama kurang lebih tiga jam, GIGI tampil sangat maksimal meski hanya terlihat dari layar kaca. Armand mondar mandir kanan kiri panggung seperti sedang tampil di depan penonton.
Beberapa kali ia menodongkan mikrofon ke arah kamera yang sedang menyorotnya, meminta penonton di rumah untuk bernyanyi. Saya sendiri, yang bekerja dari rumah, refleks bernyanyi bila mengetahui lagu yang sedang dibawakan GIGI.
Saya yakin, bukan hanya saya yang bernyanyi. Orang yang menonton karena sedang bekerja dari rumah dan melakukan social distancing pasti juga bernyanyi. Setidaknya untuk menghibur diri karena bosan seharian hanya di rumah.
 Vokalis GIGI, Armand Maulana. (CNN Indonesia/Andry Novelino) |
Armand juga tidak lupa berinteraksi dengan kru yang berada di Balai Sarbini. Ia beberapa kali meminta kru untuk bernyanyi, seperti saat membawakan lagu Jomblo dan Ku Ingin. Namun, Armand malah berkelakar ketika kru bernyanyi.
"Wah, tua lo berarti kalau ikut nyanyi," kata Armand karena GIGI itu dirilis pada dekade 1990-an.
Sayang, pada konser ini banyak kolaborator sehingga tidak benar-benar fokus pada GIGI. Meski ada penjelasan singkat mengenai perjalanan musik GIGI di setiap awal segmen, tetap saja kolaborator tertalu banyak.
Bukan hanya itu, bahkan ada satu segmen yang menampilkan musisi lain dengan karyanya sendiri, bukan ciptaan GIGI. Judika, misalnya, membawakan Cinta karena Cinta, sementara Anji menampilkan Menuggu Kamu, dan Andmesh menyanyikan Cinta Luar Biasa.
[Gambas:Video CNN]Bagian kolaborasi ini semakin membuat konser ini kurang fokus pada GIGI. Dari awal sampai akhir, seharusnya konser ini fokus pada GIGI yang punya hajat.
Terlepas dari kekurangan Konser Satu Janji GIGI, tepuk tangan dan apresiasi layak diberikan pada band yang dihuni Armand, Dewa Budjana, Thomas Ramdhan, dan Gusti Hendy ini.
Mungkin mereka kurang terhibur karena tidak ada penonton, tetapi mereka berhasil menghibur penggemar di rumah.
Terima kasih, GIGI!
(has)