Sederet Kontroversi Drama The King: Eternal Monarch

CNN Indonesia
Rabu, 06 Mei 2020 10:00 WIB
The King: Eternal Monarch
The King: Eternal Monarch menambah panjang daftar kontroversi. Kali ini, penonton mengomentari kekeliruan budaya serta sejarah di drama Lee Min-ho tersebut. (Dok. SBS/Netflix via HanCinema)
Jakarta, CNN Indonesia -- The King: Eternal Monarch menambah panjang daftar kontroversi. Kali ini, penonton mengomentari kekeliruan budaya serta sejarah yang ditampilkan di episode anyar dalam drama Lee Min-ho tersebut.

Dalam episode 6 yang tayang pekan lalu, Kaisar Kerajaan Corea, Lee Gon, tampil dengan pakaian maha besarnya. Kerajaan Corea merupakan dunia paralel dari Korea Selatan saat ini.

Alih-alih mendapatkan pujian karena bisa menyatukan unsur sejarah dan modern dalam satu drama, tim produksi malah dicerca warganet Korea Selatan. Menurut mereka, set pakaian yang dikenakan Lee Min-ho tak sesuai dengan sejarah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahkota emas yang digunakan disebut berasal dari Dinasti Silla. Sementara itu, pakaian yang dikenakan Lee Min-ho merupakan era Dinasti Joseon.

Penonton pun mulai mempertanyakan keseriusan tim produksi dalam menyiapkan drama terbaru dari penulis Kim Eun-sook tersebut.

"Mereka sepertinya tidak mempertimbangkan akurasi sejarah sama sekali," tulis warganet seperti dilansir The Qoo.

"Dinasti Joseon tak memiliki mahkota seperti itu. Percampuran sejarah yang sangat berantakan," ucap warganet lainnya.

Warganet lainnya juga berkata, "Saya tahu ini kisah fantasi. Namun, mengapa harus dicampur berantakan seperti itu?"

Sebelumnya, tim produksi juga kembali diprotes karena menggunakan efek visual (CGI) yang begitu buruk pada episode 5, terlihat dalam adegan ketika Lee Gon sedang berkuda bersama Jeong Tae-eul.

Tim produksi sepertinya ingin menampilkan unsur romantisme dan keindahan melalui CGI. Namun, upaya itu malah jadi batu sandungan karena dianggap begitu buruk, sama seperti drama Temptation of Wife yang tayang 12 tahun lalu.

Kontroversi ini muncul tak lama setelah penonton di Korsel mengecam tim produksi karena serial itu menggunakan gambar bangunan ala Jepang di kredit awal.

[Gambas:Video CNN]

Bangunan tersebut terlihat serupa dengan Todai-ji, satu dari tujuh kuil paling berpengaruh di Nara, Jepang.

Kontroversi juga sudah dimulai sebelum drama tersebut tayang. Tim produksi The King: Eternal Monarch disebut memecat pemain secara sepihak.

Namun SBS selaku jaringan televisi yang menayangkan drama itu membantah rumor tersebut. Mereka mengatakan pergantian pemain dilakukan sebab terjadi perubahan skrip yang memengaruhi penggambaran karakter.

Sejumlah kontroversi ini membuat rating The King: Eternal Monarch merosot. Pada episode 1 dan 2, drama tersebut berhasil mendapatkan rating rata-rata 11,6 persen di Korea Selatan.

Namun, angka tersebut menurun hingga 7,8 persen pada episode 3 dan 9,7 persen di episode 4. Penurunan kembali terjadi di episode 5 yang hanya mendapatkan 7,6 dan 8,6 persen untuk kedua bagiannya.

Drama tersebut akhirnya kembali mendapatkan dua digit rating, yakni 10,3 persen, pada episode 6, meski sempat menyentuh rating 7,4 persen di bagian pertama episode yang tayang pada 2 Mei tersebut. (chri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER