Kisah film dengan zombi menjadi salah satu pembuat industri bioskop Korea Selatan bangkit kembali setelah terpuruk akibat wabah virus corona.
Dua film bertemakan zombi yakni #ALIVE dan Peninsula berhasil menarik lebih dari 1 juta penonton begitu dirilis di bioskop. Train to Busan 2: Peninsula bahkan berhasil membawa lebih dari 2 juta penonton hanya dalam satu pekan.
Capaian tersebut memberikan angin segar bagi industri bioskop sebab penerimaan box office anjlok hingga 70,3 persen dengan 32,4 juta penonton dalam periode Januari-Juni 2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data Dewan Perfilman Korea, data itu menjadi yang terendah dalam 15 tahun terakhir.
Tak hanya itu, total penjualan juga anjlok 70,6 persen menjadi 273,8 miliar won atau sekitar Rp3,3 triliun dan menjadi yang terendah sejak 2005.
Namun, Peninsula dan #ALIVE diperkirakan bisa menarik lebih banyak penonton di dalam dan luar negeri. Pakar menilai beberapa hal menyebabkan 'zombi' mampu membangkitkan kembali industri film dan bioskop.
Salah satunya adalah jalan cerita kedua film tersebut yang bisa sangat dirasakan langsung oleh penonton di tengah pandemi Covid-19.
#ALIVE dan Peninsula pada dasarnya menggambarkan sekelompok orang yang berjuang bertahan hidup dari virus yang tidak mereka ketahui tapi menginfeksi banyak orang termasuk sanak keluarga mereka.
Kritikus budaya Kim Heon-shik mengatakan hal itu bertepatan dengan pandemi virus corona yang sedang berlangsung sekitar enam bulan di dunia.
"Orang-orang yang ingin terhindar dari gigitan zombi dalam film merupakan protagonis dan sama seperti semua orang yang takut terinfeksi virus corona. Film itu menunjukkan rasa takut lewat kiasan," tutur Kim Heon-shik seperti dilansir Yonhap.
Pendapat Kim tergambar pada data harian Dewan Perfilman Korea. Film Peninsula mampu menjual lebih dari 100 ribu tiket di hari kerja, dan lebih dari 300 ribu tiket kala akhir pekan.
Bahkan pada hari pertama rilis yaitu 15 Juli 2020, Peninsula mampu menjual lebih dari 353 ribu tiket dan dengan penjualan tertinggi terjadi pada Sabtu (18/7) dengan 516 ribu tiket.
Meski terus terjadi penurunan penjualan pada Senin (20/7) hingga Rabu (22/7), namun Peninsula masih mampu menjual tiket di atas 110 ribu dan diharapkan kembali menanjak pada akhir pekan ini.
Begitu pula dengan #ALIVE. Film yang rilis pada 24 Juni lalu ini juga mampu menunjukkan tetap bisa mengundang puluhan ribu orang setiap harinya ke bioskop di kala pandemi.
Dibuka dengan angka penjualan 200 ribuan tiket, #ALIVE mengalami penurunan seiring dengan perkembangan kondisi pandemi di Korea Selatan dan minim film lokal baru yang bisa mengajak penonton ke bioskop.
Meski begitu, penjualan terendah #ALIVE adalah 15 ribu tiket yang terjadi tepat sehari sebelum Peninsula tayang di Korea Selatan pada 15 Juli. Hingga Kamis (22/7), #ALIVE telah menjual 1,8 juta tiket.
Data tersebut menggambarkan antusiasme masyarakat Korea untuk melihat film zombi yang dianggap mewakili perasaan masyarakat saat ini di bioskop, meski pandemi belum usai.
Korea Selatan sendiri masih berjuang melawan pandemi virus corona Covid-19, meski angkanya cenderung stabil yaitu sekitar puluhan kasus baru tiap harinya.
![]() |
Selain itu, film zombi Korea Selatan juga telah membangun basis penggemar yang kuat dalam beberapa waktu terakhir. Hal tersebut terjadi setelah Train to Busan tayang pada 2016.
Di Korea, film yang dibintangi Gong Yoo itu menarik perhatian 11 juta penonton. Film itu juga memiliki pendapatan luar negeri tertinggi yakni US$129 juta sebelum digantikan Parasite pada 2019.
Kondisi itu diperkuat dengan kehadiran serial Kingdom yang menceritakan penyakit misterius yang membuat pengidapnya menjadi mayat hidup saat Dinasti Joseon. Kingdom menjadi salah satu serial original terlaris di Netflix.
Lebih lanjut, Kim Heon-shik berpendapat zombi Korea begitu digemari karena memiliki karakternya sendiri yang berbeda dengan zombi negara lain.
"Zombi Korea berbeda dari Hollywood karena memiliki cerita yang lebih kuat dan menyentuh emosi akibat orang terdekat kita yang berubah menjadi zombi," kata Kim Heon-shik.