Dari sekian banyak tema film, tema film perang Korea bisa menjadi sarana paling mudah untuk tahu banyak mengenai sejarah Korea. Sebagian besar inspirasi film klasik Korea yang diambil dari kisah nyata masa lalu itu paling sering bercerita soal kisah klasik perebutan takhta kekuasaan bahkan peliknya drama percintaan di masa lalu.
Bagi Anda yang penasaran ingin menonton film seru ini, berikut rekomendasi film perang dari Negeri Ginseng yang patut ditonton:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cerita Northern Limit Line diangkat berdasarkan peristiwa nyata dari Pertempuran Yeonpyeong. Film ini sebagian besar mengambil latar tempat di sebuah kapal patroli milik Korea Selatan, Kapal Chamsuri 357.
Dikisahkan ada karakter bernama Yoon Young Ha, seorang yang baru didapuk menjadi kapten kapal tersebut.
Selain Young Ha, ada Han Sang Kook yang dipercaya sebagai nakhoda kapal. Kemudian ada karakter bernama Park Dong Hyuk yang berperan sebagai seorang perawat.
Satu hari kapal itu sedang melakukan patroli di laut lepas dan petugas menangkap beberapa mata-mata dari Korea Utara yang tengah menyamar menjadi nelayan.
Ode to My Father menggambarkan sejarah Korea Selatan dari tahun 1950-an dari sisi kehidupan rakyat biasa selama Perang Korea. Film ini bercerita tentang Deok-soo yang kehilangan adik dan ayahnya saat mencoba lari dari zona perang pada Desember 1950.
Deok-soo dan keluarganya adalah salah satu pengungsi pada peristiwa evakuasi Hungnam 1951. Dengan anggota keluarga yang tersisa, Deok-soo tetap melanjutkan perjalanan ke pelabuhan di selatan kota Busan.
Selama di Busan, Deok-Soo teringat dan menjaga tentang janji yang diucapkan ayahnya pada waktu mereka berada di zona perang, yaitu untuk melindungi dan menjaga keluarganya.
Mirip seperti film Ode to My Father, film ini juga berlatarkan Korea selama masa perang pada tahun 1950. Film yang dikenal juga dengan Battle Ground 625 ini menggabungkan komedi dan sejarah dalam balutan perang untuk bercerita soal sebuah desa mistis yang bernama Dongmakgol.
Dongmakgol adalah sebuah desa yang berada pada dataran tinggi di Korea Utara, berbatasan langsung dengan Korea Selatan. Dalam film dikisahkan penduduknya hidup dalam persaudaraan yang tinggi. Sebab itu penduduk di desa tersebut begitu rukun.
Film ini sendiri berkisah soal pilot AS Neil Smith (Steve Taschler) terperangkap badai dan menabrakkan pesawatnya di desa tersebut. Semenjak sang pilot terdampar di desa, banyak kejadian lucu yang terjadi sebab penduduk tidak tahu bahwa perang sedang berkecamuk.
71: Into the Fire adalah salah satu film perang Korea yang diadaptasi dari kisah nyata. Film ini dibuat untuk memperingati tentara muda yang bertempur selama Perang Korea.
Diceritakan ada 71 siswa Korea Selatan yang bertarung melawan ratusan tentara Korea Utara. Mereka bertarung di depan SMP Pohang selama perang Korea.
Kisah film yang disutradarai oleh John H Lee dimulai ketika Korea Utara menyerbu Korea Selatan pada 25 Juli 1950 pukul 4.00 pagi. Mereka berhasil menyapu hampir seluruh wilayah Korea Selatan hingga ke Sungai Nakdonggang.
Terkejut oleh serangan tak terduga itu, Korea Selatan membawa semua pasukan militer ke wilayah Nakdonggang untuk mempertahankan benteng terakhir, termasuk pasukan militer pelajar.
![]() The Admiral: Roaring Currents adalah film perang Korea yang diangkat dari kisah pertempuan Myeongnyang dalam melawan Jepang. |
The Admiral: Roaring Currents diangkat dari kisah pertempuran Myeongnyang yang terjadi pada 26 Oktober 1597. Dalam perang ini dikisahkan ada seorang laksamana perang, Yi Shun Shin yang memiliki 12 kapal perang hendak berperang melawan Jepang.
Sementara itu lawannya adalah tentara angkatan laut Jepang yang memiliki lebih dari seratus kapal perang. Sebab kalah jumlah, tidak sedikit pasukan Yi Shun Shin yang takut hingga kabur dari medan pertempuran.
Kendati kalah jumlah karena wilayah perang yang berada di Korea Selatan, itu menjadi keuntungan sendiri bagi Yi Shun Shin dan pasukan. Dia memanfaatkan hal itu selama perang.
![]() The Great Battle adalah film perang Korea tentang pengepungan Benteng Ansi dan pertempuran epik selama 88 hari yang dilakukan Yang Manchun dan pasukan Goguryeo. |
The Great Battle adalah film bertema sejarah yang berkisah soal pengepungan sebuah benteng bernama benteng Ansi. Kemudian ada Yang Man Chun (Jo In-sung) dan pasukan tentara Goguryeo yang dipimpin oleh Yeon Gasomun (Yu Oh-seong).
Mereka bertempur melawan 500 ribu tentara Kerajaan Dinasti Tang demi mempertahankan benteng. Penyerangan itu dipimpin oleh Kaisar Li-shimin (Park Sung-woong).
Singkat cerita, Man Chun dan pasukan berhasil memukul mundur Li yang terkejut sebab tidak percaya dirinya bisa kalah hanya oleh segelintir penduduk yang berada di sekitar benteng Ansi.
Berkisah perjuangan masyarakat Korea yang terlibat dalam pertempuran Fengwudong untuk bebas dari penjajahan Jepang dengan latar kisah pada 1920-an. Selama periode 4 hari, pertempuran sengit terjadi antara milisi kemerdekaan Korea dan pasukan Jepang di Manchuria, Cina.
Seorang anggota tentara Kemerdekaan Korea, Hae-chul, bersama bawahannya melakukan operasi pengiriman dana kepada Pemerintahan Sementara Korea di Shanghai. Kerja sama itu membuahkan hasil dengan pasukan Jepang tunduk di sana.
Namun, permasalahan bertambah ketika Hae-chul mengetahui Jang-ha memiliki misi lain yang belum selesai. Pertarungan berbahaya kini menanti Hae-chul dan Jang-ha.