Setelah beberapa bulan belakangan perlahan bangkit, industri bioskop dan film Korea Selatan kembali tersandung pandemi Covid-19.
Batu sandungan perfilman Korea kian besar setelah pemerintah Seoul dan beberapa kawasan lainnya memperketat aturan jaga jarak karena peningkatan penambahan kasus harian Covid-19.
Setelah kabar tersebut tersiar, pada Selasa (18/8), bioskop di Korea Selatan hanya berhasil menjual 140 ribu tiket, merosot jauh dari pekan sebelumnya di angka 400 ribu tiket.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penurunan semakin tajam karena CGV, sebagai jaringan bioskop terbesar di Korea Selatan, mulai menangguhkan layanan pemesanan tiket untuk mengurangi kapasitas penonton.
Penangguhan itu dilakukan meski pada Selasa, mereka baru saja membuka pemesanan tiket secara daring untuk film Tenet yang bakal tayang pada Rabu (26/8) mendatang.
Berdasarkan keterangan CGV, mereka telah menjual lebih dari 70 persen kursi. Tiket IMAX bahkan sudah ludes terjual.
Namun karena kebijakan pemerintah untuk memperketat aturan jaga jarak, mereka memutuskan mengurangi kapasitas tempat duduk menjadi 50 persen dan memberhentikan layanan pemesanan tiket.
Dengan keputusan itu, seluruh tiket untuk penayangan di IMAX dibatalkan dan dikembalikan sepenuhnya kepada pembeli. Pihak bioskop juga meminta pelanggan melakukan pemesanan tiket kembali dengan pengaturan tempat duduk yang baru.
Kantor berita Yonhap melaporkan bahwa pelanggan yang membeli tiket untuk film lain dengan kapasitas tersedia masih di bawah 50 persen akan diberikan nomor kursi baru.
Selain pengurangan kapasitas penonton dalam bioskop, beberapa tim produksi film juga terkena dampak aturan baru ini. Mereka mulai melakukan sejumlah langkah, mulai dari menunda promosi hingga penayangan.
The Golden Holiday, film terbaru Kwak Do-won (The Wailing, The Attorney), yang seharusnya tayang pada Rabu (19/8), terpaksa ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.
Film ini pun menjadi yang pertama mengalami penundaan ketika industri bioskop mulai beroperasi secara massal sejak Mei lalu.
"Karena pembatasan sosial diperketat dan kekhawatiran klaster baru di masyarakat, kami merasa perilisan film baru dan mengumpulkan masyarakat di bioskop bisa merusak usaha pemerintah," demikian pernyataan Showbox selaku distributor seperti dilansir Korea Herald.
Selain The Golden Holiday, tim film Deliver Us from Evil juga menunda acara promosi yang seharusnya digelar pada Senin (17/8). Konferensi pers film terbaru Song Joong-ki, Space Sweepers, juga jadi dilakukan secara daring.
Dewan Perfilman Korea (KOFIC) juga menunda jadwal pemberian potongan harga tiket sebesar 6 ribu won atau sekitar Rp74 ribu supaya tidak mengundang semakin banyak orang ke bioskop.
Situasi ini kembali terjadi setelah industri bioskop dan film Korea mulai bangkit dalam tiga bulan terakhir. Sebelum kebangkitan itu, Korea sebagai salah satu pasar film terbesar dunia mengalami penurunan jumlah pengunjung signifikan hingga menjadi 970 ribu pada April lalu.
Namun, sejak Mei, total pengunjung melonjak hingga 5,62 juta pada Juli, terutama setelah pemerintah melonggarkan aturan jaga jarak dan didorong dengan perilisan film-film laga zombi, seperti Peninsula dan #ALIVE.
(chri/has)