Pemerintah India mengizinkan bioskop kembali beroperasi mulai 15 Oktober mendatang meski mereka menempati urutan kedua dalam daftar negara dengan infeksi Covid-19 tertinggi, mencapai 6,3 juta kasus.
"Bioskop dan teater akan diizinkan dibuka kembali hanya dengan 50 persen kapasitas tempat duduk," demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri India.
Dengan keputusan tersebut, Kementerian Penerangan dan Penyiaran diharapkan menerbitkan prosedur operasi standar yang harus diterapkan seluruh operator bioskop di India.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asosiasi Bioskop India menyambut baik keputusan pemerintah ini. Mereka pun memastikan akan menjamin keselamatan, kesehatan, serta keamanan para pengunjung dan karyawan bioskop.
"Kami akan selalu memprioritaskan kesehatan para tamu dan pekerja, termasuk kebersihan di bioskop," demikian pernyataan Asosiasi Bioskop India seperti dilansir Variety.
Pemerintah sudah menutup bioskop sejak pandemi mulai merebak pada Maret. Sejak 1 Juni, industri di beberapa sektor sudah diizinkan kembali beroperasi, tapi bioskop masih ditutup.
Meski demikian, aturan itu tak berlaku di negara bagian Bengal Barat yang sudah membuka bioskopnya lagi sejak Kamis (1/10).
Bioskop di daerah Bengal Barat diizinkan menjual 50 tiket per layar dengan syarat menerapkan penjarakan duduk penonton dan penggunaan masker.
Penutupan bioskop ini membuat para pembuat film dan distributor bereksperimen dengan model bisnis langsung ke layanan streaming.
Amazon Prime menjadi layanan streaming pilihan pertama pelaku industri film di India, kemudian diikuti Disney+ Hotstar, Netflix, dan Sony LIV.
Di sisi lain, pembuat film India Ram Gopal Varma mengumumkan bahwa filmnya, Virus Corona, akan menjadi yang pertama tayang di layar lebar ketika bioskop kembali beroperasi.
(chri/has)