Jejak Balita Berusia 10 Ribu Tahun Ditemukan di New Mexico

CNN Indonesia
Selasa, 20 Okt 2020 05:00 WIB
Jejak kaki balita yang berasal lebih dari 10 ribu tahun lalu ditemukan di Taman Nasional White Sands, New Mexico.
Foto ilustrasi. Gurun Taman Nasional White Sands, New Mexico. (AFP/ROBYN BECK)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jejak kaki balita yang berasal lebih dari 10 ribu tahun lalu ditemukan di situs Taman Nasional White Sands, New Mexico.

Jejak sepanjang 1,5 kilometer itu menunjukkan rangkaian trek yang diduga dilalui oleh satu orang dewasa dan seorang balita. Pada beberapa titik jejak balita itu menghilang dan diduga karena digendong oleh orang dewasa tersebut.

"Ini memberi kami gambaran luar biasa," kata Sally Reynolds, paleontolog di Bournemouth University di Inggris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana dilansir Live Science, jalur ini pertama kali ditemukan pada 2017 berkat karyawan Taman Nasional, David Bustos. Kala itu, ia mengundang sekelompok ilmuwan, termasuk suami Reynolds, Matthew Bennett, ahli geosains di Universitas Bournemouth.

Bustos juga memperhatikan tanda-tanda jejak kaki itu saat berpatroli di taman.

Hasil penggalian mengungkapkan jejak kaki fosil tepat di bawah pasir gipsum putih. Trek ini awalnya dibuat di tanah basah. Saat air menguap, ia meninggalkan mineral dolomit dan kalsit, yang menciptakan cetakan jejak kaki berbatu.

Trek ini mengarah ke utara atau barat laut dengan garis lurus dalam satu arah sebelum menghilang ke bukit pasir. Di sebelah itu ada sisa-sisa jejak perjalanan pulang ke arah selatan atau barat daya, yang tampaknya dibuat oleh orang yang sama, dilihat dari ukuran jejak kaki dan panjang langkahnya.

Dalam perjalanan itu, kadang jejak kaki balita muncul, kadang tidak. Sementara pada jalur ke arah ke selatan, jejak kaki balita itu menghilang, dan menunjukkan bahwa mungkin perjalanan tersebut dilakukan untuk mengantarkan sang balita ke suatu tempat.

"Motivasi adalah sesuatu yang tidak dapat kita bicarakan dalam rekaman fosil, tetapi itu adalah sesuatu yang ingin kita ketahui," kata Reynolds.

Reynolds berspekulasi bahwa mungkin balita itu sakit dan perlu dibawa ke kamp lain di mana seseorang dapat membantunya. Apa pun alasan perjalanannya, dia menilai bahwa itu tampaknya berorientasi pada tujuan.

"Jejak kaki tidak menyimpang dan pejalan tidak membuang waktu. Panjang langkahnya menunjukkan bahwa orang tersebut berjalan sekitar 1,7 meter per detik, kecepatan yang tinggi. Daerah itu gersang, tetapi perjalanannya dekat dengan danau kuno yang sekarang telah menghilang, dan tanahnya berlumpur dan licin," papar Reynolds.

Jejak dua orang tersebut juga menunjukkan bahwa mereka melalui wilayah yang dihuni oleh predator seperti serigala yang mengerikan dan kucing bertaring tajam. Untungnya, menurut Reynolds, orang dewasa dan balita itu tampaknya tidak sedang diancam atau sebaliknya, mereka mungkin telah menakuti beberapa hewan yang menemukan jejak mereka.

Penelitian sebelumnya di daerah tersebut menunjukkan bahwa manusia berburu kungkang raksasa, yang kemudian menjelaskan mengapa jejak kaki kungkang mengungkapkan tanda-tanda gugup.

Di titik lain, seekor mammoth melintasi jalur utara manusia (sebelum perjalanan pulang ke selatan). Mammoth tidak menunjukkan tanda-tanda melambat atau berhenti, yang mungkin menunjukkan bahwa ia tidak melihat kehadiran manusia sebagai ancaman.

"Berdasarkan masa kepunahan mammoth dan kungkang raksasa yang diketahui, jejaknya setidaknya berusia 10.000 tahun dan mungkin setua 13.000 tahun," katanya.

Reynolds kemudian menyimpulkan bahwa wilayah itu merupakan pusat aktivitas manusia di akhir Pleistosen, dan jejak kaki yang ditinggalkan di sana mungkin membantu mengungkapkan bagaimana manusia memengaruhi populasi hewan selama periode ini.

"Dapat dikatakan bahwa seluruh White Sands hanyalah satu arsip raksasa dari jejak kaki fosil," katanya.

(agn/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER