David Fincher Isyaratkan Setop Serial Mindhunter

CNN Indonesia
Selasa, 27 Okt 2020 15:36 WIB
Sutradara kenamaan Hollywood, David Fincher, mengisyaratkan bahwa ia tak akan melanjutkan serial Mindhunter.
Sutradara kenamaan Hollywood, David Fincher, mengisyaratkan bahwa ia tak akan melanjutkan serial Mindhunter. (Dok. Netflix via IMDB)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sutradara kenamaan Hollywood, David Fincher, mengisyaratkan bahwa ia tak akan melanjutkan serial Mindhunter.

Dalam wawancara khusus dengan Vulture, Fincher menjelaskan bahwa menggarap serial bagus mengenai tindak kriminal yang berdasarkan kisah nyata itu sangat sulit.

"[Pekerjaan seperti itu] menuntut bekerja 90 jam dalam sepekan dan menyedot semua kehidupan Anda," tutur Fincher.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fincher kemudian mengakui bahwa setelah menggarap dua musim Mindhunter, ia tidak yakin punya kekuatan prima untuk memproduksi kelanjutannya.

Ketika ditanya apa ini berarti Mindhunter akan berakhir, Fincher menjawab, "Saya rasa mungkin. Begini, dengan tingkat penonton seperti itu, ini merupakan acara yang mahal."

"Sejujurnya, saya tidak yakin kami bisa memproduksi dengan dana lebih kecil dari musim kedua. Dan pada satu titik, Anda harus realistis antara uang yang keluar dan jumlah penonton."

Meski Netflix belum memberikan klarifikasi resmi, tapi kabar ini sudah memicu reaksi dari para penggemar yang melontarkan kekecewaannya melalui berbagai jejaring sosial.

Sejak dirilis perdana pada 2017, Mindhunter memang menuai respons positif dari penonton dan kritikus. Laman Rotten Tomatoes bahkan memberi nilai 98 persen untuk serial Netflix ini.

Fincher sendiri berperan sebagai produser eksekutif dan sutradara untuk beberapa episode dalam Mindhunter.

Mindhunter merupakan serial adaptasi dari novel non-fiksi karya John E. Douglas dan Mark Olshaker bertajuk Mindhunter: Inside the FBI's Elite Serial Crime Unit.

[Gambas:Youtube]

Serial ini mengikuti kisah dua agen FBI di era 1970-an, Holden Ford (Jonathan Groff) dan Bill Tench (Holt McCallany), yang bekerja di Unit Sains Perilaku untuk memahami pola pikir pembunuh berantai.

Mereka kerap datang ke berbagai penjara dan mewawancarai pembunuh berantai untuk riset. Hasil riset itu dapat dijadikan acuan untuk mencari pembunuh berantai lainnya yang masih belum diketahui.

Bermodalkan riset tersebut, mereka beberapa kali berhasil mengungkap dan menangkap pembunuh. Namun, ada pula kasus pembunuhan berantai yang tidak bisa mereka ungkap dan menjadi mister hingga saat ini.

(has/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER