ANALISIS

Kemelut Johnny Depp, Fantastic Beasts, dan Beban Citra

CNN Indonesia
Selasa, 10 Nov 2020 19:04 WIB
Johnny Depp keluar dari waralaba Fantastic Beasts dipandang keputusan logis atas situasi yang terjadi di sekitar proyek itu.
Johnny Depp keluar dari waralaba Fantastic Beasts dipandang keputusan logis atas situasi yang terjadi di sekitar proyek itu. (AP/Frank Augstein)
Jakarta, CNN Indonesia --

Keputusan Johnny Depp untuk keluar dari waralaba Fantastic Beasts pada Jumat (6/11) menjadi kabar mengagetkan bagi penggemar kisah semesta Harry Potter alias Wizarding World.

Betapa tidak, para penggemar dunia sihir itu telah menanti sekian lama untuk menyaksikan kembali kelanjutan kisah Newt Scamander yang sempat ditunda karena pandemi.

Namun kabar Depp keluar -atau lebih tepatnya setuju untuk keluar- dari waralaba tersebut sebenarnya merupakan keputusan logis mengingat situasi yang terjadi dalam waralaba dan internal Warner Bros.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu faktor yang mendorong keputusan Warner Bros untuk meminta Depp mengundurkan diri diduga adalah perubahan budaya yang ada di Time Warner usai bergabung dengan AT&T dan menjadi WarnerMedia pada 2018 lalu.

Variety menyebut, seorang sumber yang mengetahui situasi internal perusahaan raksasa Amerika Serikat tersebut mengatakan bahwa AT&T tak memiliki toleransi soal kontroversi.

Sebelumnya, merger AT&T dengan Time Warner juga menyebabkan pergantian pimpinan di WarnerMedia, induk dari Warner Bros.

Keinginan AT&T yang tak ingin memiliki 'barang' dengan kontroversi ini terbilang tak pandang bulu, termasuk ketika bintang sekelas Johnny Depp yang bermain dalam proyeknya tersangkut kasus kekerasan dalam rumah tangga.

Kasus Johnny Depp sendiri telah muncul sebelum gerakan #MeToo meledak pada 2017. Ketika ia diumumkan bergabung dengan Fantastic Beasts pada 2016, banyak penggemar waralaba tersebut mengajukan protes.

Kala itu, penggemar menilai Johnny Depp tidak pantas ada di dalam waralaba tersebut dengan alasan banyak penggemar dari kisah Harry Potter merupakan penyintas.

Sehingga, hal itu dianggap sebagai ironi ketika studio menerima terduga pelaku kekerasan dalam proyek hiburan yang dinikmati korban kekerasan.

Akan tetapi, JK Rowling kala itu pasang badan dengan keputusan tersebut. Ia meyakinkan penggemar bahwa Depp merupakan hasil terbaik yang menjadi pilihannya dan tim produksi.

Hingga kemudian, tak sedikit penggemar yang menerima bahkan memuji aksi Depp memerankan tokoh Gellert Grindelwald. Apalagi bagi penggemar Wizarding World, sosok Geller Grindelwald terbilang penting.

Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald (2018).Johnny Depp keluar dari waralaba Fantastic Beasts dipandang keputusan logis atas situasi yang terjadi di sekitar proyek itu. (Dok. Warner Bros Pictures via imdb.com)

Geller Grindelwald adalah penyihir hitam paling berkuasa sebelum Lord Voldemort yang lebih banyak dikenal masyarakat awam. Kasarnya, Grindelwald adalah 'Voldemort' sebelum ada Voldemort.

Bagi penggemar yang amat mendalami kisah semesta Harry Potter, posisi Grindelwald semakin penting karena memiliki hubungan khusus dengan Albus Dumblebore dan secara tak langsung membentuk semesta Harry Potter.

Posisi penting ini pun sebenarnya dimainkan dengan baik oleh Johnny Depp dalam Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald. Depp berhasil membawakan karakter Grindelwald dan menuai pujian.

Penggambaran karakter tersebut yang semula hanya sekelebat dalam sejumlah film Harry Potter pun sedikit banyak menjadi nyata berkat kepiawaian Depp dalam berakting karakter.

Namun, keputusan pemilik modal adalah yang paling menentukan. Pihak studio dan perusahaan induknya agaknya tak mau menanggung lebih banyak masalah citra produk dan kehumasan bila mempertahankan Depp lebih lama lagi.

Apalagi, Hollywood dan penonton Barat cenderung sensitif dengan kasus kekerasan yang melibatkan aktor dalam sebuah film terutama usai gelombang #MeToo, tak peduli bahwa Depp juga mengaku sebagai korban atas kekerasan yang dilakukan Amber.

Meski begitu, toh keputusan Depp untuk keluar juga menguntungkan dirinya sendiri.

The Hollywood Reporter melaporkan, selayaknya aktor kelas A lain, Johnny Depp merupakan aktor 'lepasan'. Status tersebut memungkinkan Johnny Depp tetap mendapatkan bayaran penuh meskipun baru bermain sedikit, sebagian, atau adegannya dihilangkan, atau bahkan batal sama sekali.

Sehingga wajar jadinya Depp menerima tawaran untuk mundur tanpa mempermasalahkan.

Bukan Hanya Depp

Akan tetapi, masalah Fantastic Beasts terkait dengan kontroversi dan masalah kehumasan alias citra sejatinya bukan hanya karena Johnny Depp.

Sepanjang proyek waralaba Wizarding World berjalan, mungkin Fantastic Beasts 3 merupakan proyek dengan kontroversi yang cukup banyak menyita perhatian publik.

Selain dari Depp, kontroversi yang melibatkan pelaku dalam Fantastic Beasts juga datang dari JK Rowling dan Ezra Miller yang memerankan sosok Queenie Goldstein.

Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald (2018).Akan tetapi, masalah Fantastic Beasts terkait dengan kontroversi dan masalah kehumasan alias citra sejatinya bukan hanya karena Johnny Depp. (Dok. Warner Bros Pictures via imdb.com)

Miller diketahui sempat melakukan kekerasan terhadap seorang perempuan di Islandia dan terekam dalam sebuah video.

Kejadian itu terjadi pada April lalu dan di negara yang juga menjadi tempat syuting Fantastic Beasts 3 sebelum ditunda karena pandemi. Kelanjutan kontroversi itu pun hilang sendiri seiring waktu berjalan.

Sementara itu, kontroversi yang cukup heboh justru datang dari JK Rowling, sang empunya cerita Wizarding World.

JK Rowling diketahui menjadi sasaran protes penggemar akibat ucapannya yang meragukan identitas non-biner dan transgender. Protes bukan hanya dari penggemar dan aktivis, melainkan juga sesama pemain.

Bahkan, Warner Bros. sendiri tampak cuci tangan dari kontroversi JK Rowling tersebut.

Dalam sebuah pernyataan tak lama setelah Rowling jadi gunjingan, Warner Bros. menegaskan bahwa mereka menjunjung tinggi "inklusi" dan "budaya yang beragam dan inklusif".

Pernyataan itu menjadi gambaran bagaimana Warner Bros. amat menjaga waralaba Wizarding World bisa diterima oleh beragam kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa, heteroseksual maupun LGBT+.

Waralaba Wizarding World dengan 10 film yang telah dirilis, tercatat telah menghasilkan US$9,2 miliar dari total bujet sebesar US$1,53 miliar.

Semesta sinematik ini pun menjadi waralaba ketiga terbesar di dunia setelah Marvel Cinematic Universe dan Star Wars, dengan penggemar loyal jutaan orang di dunia.

Dengan beragam kontroversi yang meliputi Fantastic Beasts 3 yang justru berasal dari tingkah orang-orang di dalamnya, dan juga perubahan kultur dalam perusahaan penaung studio, maka keputusan meminta Johnny Depp adalah sesuatu yang wajar meski harus mengorbankan ekspektasi sebagian penggemar.

Bahkan bukan mustahil, langkah meminta Depp mundur adalah keputusan awal untuk 'bersih-bersih' citra dan 'pengingat' bagi seluruh kru dan pemain untuk menjaga citra di masa depan.

Apalagi, pihak studio berharap besar Fantastic Beasts 3 mampu mendulang keuntungan lebih besar dibanding The Crimes of Grindelwald yang tak terlalu tinggi dan justru menjadi film Wizarding World dengan pendapatan terendah.

(end/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER