Jennifer Lopez tak mau diam begitu saja menghadapi berbagai tudingan miring terkait dirinya dari netizen. Ia bahkan langsung membalas tudingan yang menyebut mukanya penuh botoks.
Respons JLo itu terjadi dalam sebuah unggahan untuk mempromosikan produk masker wajahnya dari lini kecantikan miliknya, JLo Beauty, baru-baru ini.
Unggahan dalam bentuk video yang memamerkan wajah JLo tanpa riasan itu ternyata mengundang nyinyiran netizen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi bisa saya bilang alis dan dahi kamu enggak bergerak sama sekali saat bicara atau berekspresi. Kau pasti pakai botoks. Penuh sekali. Dan semuanya bagus. Sekadar mengingatkan," kata seorang netizen yang disukai lebih dari 2.500 akun.
JLo tampaknya tak ingin diam melihat komentar tersebut bertengger di antara ribuan komentar unggahan itu. Ia pun langsung mengklaim wajahnya natural tanpa sentuhan rekayasa apapun.
"LOL. Itu cuma wajah saya! Untuk 500 juta kali.. saya belum pernah botoks atau suntik ini itu atau operasi! Sekadar mengingatkan," balas JLo.
Usai membalas komentar nyinyir netizen, JLo kembali melanjutkan mempromosikan produk kecantikan yang ia punya.
"Cobalah menghabiskan waktu kalian untuk menjadi lebih positif, baik hati, dan membangkitkan semangat orang lain. Jangan menghabiskan waktu mencoba menjatuhkan orang lain. Itulah membuat Anda tetap muda dan cantik juga !!! Cinta untuk kalian," kata JLo, dikutip dari Aceshowbiz.
Sementara itu, di antara kesibukan JLo mempromosikan label kosmetikanya dan menanti pernikahannya yang tertunda akibat pandemi, musisi yang juga aktris itu akan membintangi dan memproduseri film produksi layanan streaming Netflix yang bertajuk The Cipher.
Sebagaimana dilansir Hollywood Reporter, ia akan didampingi oleh Elaine Goldsmith-Thomas and Benny Medina sebagai produser. Kemudian Lopez akan memerankan karakter Nina Guerrero.
The Cipher sendiri merupakan film adaptasi dari novel bertajuk sama karya Isabella Maldonado. Novel bergenre fiksi ini pertama kali terbit pada November lalu.
Cerita novel itu fokus pada karakter agen FBI bernama Nina Guerrero. Ia dikisahkan terlibat dalam suatu kasus pembunuhan berantai oleh seoran laki-laki.
(end)