Asosiasi Hiburan Korea Buka Suara soal Dugaan Kekerasan Artis
Asosiasi Manajemen Hiburan Korea akhirnya merilis pernyataan bersama tiga organisasi industri hiburan lainnya terkait penghapusan selebritas dari proyek yang tengah dibintangi kala diduga melakukan perundungan.
Melalui pernyataan itu, mereka meminta maaf atas kekerasan yang terjadi di sekolah. Mereka juga berjanji untuk selalu membela korban ketika tuduhan perundungan oleh artis itu terbukti benar.
Di sisi lain, Asosiasi Manajemen Hiburan Korea bersama Asosiasi Produser Hiburan Korea, Asosiasi Produser Drama Korea, dan Federasi Budaya dan Seni Populer Korea juga meminta masyarakat untuk menahan diri, terutama dalam menanggapi rumor yang belum dikonfirmasi.
Menurut mereka, sikap itu diperlukan untuk menghindari kerusakan pada industri sekaligus kru, terutama yang terlibat dalam proyek bersama artis yang dikabarkan melakukan perundungan.
"Tapi jika dugaan tersebut ternyata benar, kami percaya tanggung jawab sepenuhnya harus berada di tangan artis tersebut," demikian pernyataan Asosiasi Manajemen Hiburan Korea seperti dilansir Sports DongA.
Lebih jauh, Asosiasi Manajemen Hiburan Korea menganggap isu perundungan ini tak hanya memengaruhi artis yang diekspos, tapi juga industri budaya populer secara keseluruhan.
"Pertama terkait aktivitas akting. Jika mereka tiba-tiba mundur dari program di tengah jalan, pengambilan gambar ulang tak bisa dihindari karena hasil yang telah ada harus dibatalkan. Hal ini menyebabkan tekanan besar bagi kru yang telah bekerja keras dalam proyek itu," demikian pernyataan mereka.
"Itu belum semuanya. Biaya produksi program yang sangat besar juga terbuang percuma dan menjadi masalah lain. Hal ini akan merugikan perusahaan seperti stasiun penyiaran, produser, dan industri hiburan."
Oleh sebab itu, mereka meminta pemahaman yang baik dan matang dari masyarakat terkait isu tersebut.
Di sisi lain, keempat asosiasi ini tidak menentang pengungkapan kebenaran. Namun, mereka berharap pengungkapan tersebut disertai kebenaran dan fakta-fakta.
Pasalnya, rumor, terutama yang tidak benar, menyebabkan kerusakan fatal bagi sang artis dan industri.
Mereka berjanji untuk selalu berada di pihak korban. Tak hanya itu, asosiasi hiburan Korea juga akan menyiapkan langkah-langkah penanggulangan.
"Kami akan menjelaskan dan mendidik selebritas tentang tanggung jawab dan kewajiban sosial," kata mereka.
Terakhir, mereka menyatakan akan menanggapi masalah, terutama rumor tidak berdasar, dengan tenang demi meminimalkan kerusakan industri dan melindungi artis yang dituding melakukan kekerasan di sekolah.
"Jika selebriti dituduh tidak benar, kami akan melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan kesalahpahaman dan melindungi kehormatan pihak terkait dengan menjelaskan fakta yang dikonfirmasi kepada publik," tulis mereka.
Asosiasi hiburan merilis pernyataan ini setelah beberapa insiden dugaan perundungan oleh artis. Salah satu contoh kasus besarnya menyeret nama aktor Ji Soo.
Awalnya, warganet pertama, B, mengaku pernah beberapa kali dipukul Ji Soo ketika kelas 1 SMP atau kelas 7.
Kemudian warganet C mengatakan aktor kelahiran 1993 tersebut kerap berkata kasar dan memukul teman sekelasnya. Ia menyatakan siap memberikan bukti terkait tudingan tersebut.
Akhirnya, pada Kamis (4/3) pagi, Ji Soo mengaku bersalah atas situasi masa lalunya itu. Ia juga menyebut tindakan masa lalunya tersebut tak beralasan dan tak bisa dimaafkan.
Ia pun hengkang dari proyek River where the Moon Rises yang sejatinya telah selesai syuting 18 dari 20 episode. Tak hanya itu, Ji Soo juga memutuskan hiatus dari dunia hiburan dalam waktu yang belum ditentukan.
Kondisi itu membuat KBS menghapus seluruh adegan yang menampilkan sang aktor dan melakukan syuting ulang dengan Na In-woo sebagai On Dal untuk menggantikan Ji Soo.
(chri/has)