Selain religi dan fiksi ilmiah, unsur komedi juga terasa kental dalam lorong waktu. Mantan wakil gubernur Jawa Barat ini mengaku meramu tiga genre tersebut agar bisa menyampaikan dakwah secara sederhana dan menyenangkan.
Terlebih, terdapat tiga karakter utama yang mewakili berbagai generasi. Zidan mewakili anak kecil yang banyak tanya, Ustaz Addin mewakili orang dewasa hobi meneliti, dan Haji Husin mewakili orang tua yang selalu mengingatkan orang lain berdasarkan pengalamannya.
"Tayangan itu betul-betul untuk keluarga, jadi harus disampaikan dengan cara yang ringan dan menyenangkan. Film itu kan sebenarnya kodratnya hiburan, tergantung konten apa yang kita sisipkan di sana," kata Deddy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam Lorong Waktu ada teknologi dan bertempat di masjid yang merupakan pusat peradaban. Di sana ada lab, pengajian, koperasi, semua ada. Artinya itu pusat peradaban," lanjutnya.
Selama enam musim Deddy merasa ia dan Wahyu tidak pernah merasa kesulitan yang berarti ketika mengarang cerita. Mereka selalu berdiskusi jauh-jauh hari sebelum syuting dan terbuka dengan masukan dari tim produksi.
![]() |
Bukan hanya dengan tim produksi, tetapi juga berdiskusi dengan ahli agama seperti ustaz dan ulama. Tujuannya agar dakwah bisa disampaikan dengan baik dan benar. Deddy tidak ingin menyampaikan dakwah dengan asal yang bisa berujung masalah.
Selain itu, ia juga mengklaim bahwa tim produksinya memiliki proses kreatif yang berbeda dengan rumah produksi lain meski tidak menjelaskan secara rinci. Ia hanya menjelaskan Lorong Waktu dikerjakan secara hati-hati dan tentunya tidak instan.
Dengan begitu, hasilnya sangat berbeda dengan sinetron religi lain, baik dari segi konten mau pun teknis.
"Ya walau manusia tidak lepas dari keselahan, tetapi kita harus berhati-hati, ada sesuatu yang mau kita sampaikan ke masyarakat yang bisa berdampak positif dan negatif. Kalau positif jadi pahala buat kita, kalau negatif jadi dosa buat kita," katanya.
Usaha dan kerja Deddy bersama seluruh tim produksi yang terlibat seperti terbayar lunas ketika ada penonton yang memeluk agama Islam semakin taat dan ada penonto yang memutuskan pindah agama Islam.
"Saya senang, artinya sekarang saya ahrus menangis, hidup saya bermanfaat. Karena kalau mereka berbuat baik kita dapat pahala yang mengalir terus. Kan itu sudah, beres itu, mati, semua kita tinggalin. Selesai kan kalau sudah habis waktunya," tutup Deddy.
(fdh/fdh)