Kacamata Seni Sukarno Sang Proklamator

Naely Himami | CNN Indonesia
Minggu, 06 Jun 2021 09:24 WIB
Di balik kewibawaannya, Sukarno juga dikenal sebagai pengagum berat akan keindahan karya seni lukis hingga seni rupa.
Lukisan koleksi Bung Karno. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Tak hanya di seni lukis, dualisme Sukarno ini juga terlihat dalam deretan koleksi patung milik Sukarno.

"Seni patung untuk koleksi pribadi lebih pada sosok dan bentuk keindahan, itu koleksi pribadi. Kalau koleksinya menyangkut monumen dalam arti koleksi negara yang diinisiasi Bung Karno, spiritnya adalah bagaimana menghadirkan Indonesia dengan lebih manusiawi dengan sentuhan seni," ujarnya.

Suwarno memandang bahwa benda seni berupa monumen-monumen yang digagas Bung Karno lebih banyak mengandung semangat tentang kenegaraan seperti Patung Selamat Datang yang berada di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Patung ini didirikan untuk menyambut kontingen peserta Asian Games 1962.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya Patung Dirgantara yang didirikan pada 1964 memiliki tujuan sebagai lambang kebesaran dan kemegahan kedirgantaraan Indonesia. Sedangkan, Patung Pembebasan Irian Barat yang berlokasi di Lapangan Banteng dibangun dengan tekad untuk mengobarkan semangat melawan penjajah dalam membebaskan Irian Barat.

Hal senada juga disampaikan oleh Pematung sekaligus pengajar di Fakultas Seni Rupa IKJ, Dolorosa Sinaga. Dalam pandangan Dolo, karya seni patung monumental Sukarno bukan semata-mata bentuk apresiasi seni melainkan medium untuk mengimplementasikan gagasan atau ide yang pada waktu itu.

Dalam pandangan Sukarno, ia menilai ekspresi patung bisa menggugah kesadaran orang. Ekspresi di patung itu menurut Dolo diharapkan bisa menjadi inspirasi gerakan sosial, bukan sekadar politik demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

"Jadi hampir semua patung Sukarno kalau mau dilihat apa yang menjadi cirinya adalah melalui ekspresi patung, [Sukarno] ingin menyampaikan harapan bagaimana manusia Indonesia akan dibangun, bangsa ini akan berkembang di masa depan," kata Dolo kepada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.

Dolo melanjutkan gagasan Sukarno tentang rakyat terutama petani juga muncul pada Tugu Tani atau Patung Pahlawan. Monumen buatan pematung Soviet ini menampilkan sosok perempuan yang membawa bakul dan seorang pria yang memakai topi caping yang mirip seperti petani.

Sosok petani juga muncul di relief Gedung Sarinah yang baru-baru ini ditemukan oleh tim konstruksi Sarinah. Namun, Dolo tetap mendorong pihak terkait untuk melakukan penelitian sejarah tentang pembuat relief itu.

Lebih lanjut, Dolo juga mendorong pemerintah untuk membuka akses seluas-luasnya bagi generasi sekarang untuk mengakses patung-patung monumental dan karya seni di era Sukarno.

Sementara itu, dalam Buku Lukisan Lukisan dan Patung Patung Koleksi Presiden Soekarno keluaran tahun 1994 terdapat 500 foto koleksi lukisan dan patung yang dimiliki oleh Presiden Sukarno. Karya-karya yang ditampilkan merupakan karya dari para maestro pelukis legendaris Indonesia dan dunia, seperti Basuki Abdullah, Affandi, Lee Man Fong, Hendra Gunawan, S.Sudjojono, Theo Meiyer, Le Mayeur, Antonio Blanco, dan R. Bonnet.

Namun menurut Dosen Seni Rupa ISI Yogyakarta, Mikke Susanto, Presiden Sukarno memiliki lebih dari 2000 karya lukisan dan patung yang telah dikoleksi selama hidupnya.

(bac/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER