Sesuai dengan novelnya, film Fifty Shades of Grey juga mengisahkan sosok Christian Grey yang memiliki fantasi untuk bercinta dengan sex toys. Barang-barang tersebut antara lain flogger, cambuk, rantai dan banyak permainan lain.
Dalam film tersebut, Christian Grey (Jamie Dornan) menunjukkan koleksi sex toys miliknya yang digunakan saat berhubungan seks kepada Anastasia (Dakota Johnson). Alat-alat yang digunakan dalam film itu semuanya nyata.
Namun demi keamanan dan kenyamanan Dakota Johnson, beberapa alat peraga itu dimodifikasi, misalnya menambahkan bulu kelinci atau kulit yang lebih lembut untuk meringankan efek kesakitan yang timbul saat digunakan selama proses syuting.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih tentang sex toys. Dalam film Fifty Shades of Grey dan film-film selanjutnya, Anastasia (Dakota Johnson) kerap diikat kaki atau tangannya oleh Christian Grey (Jamie Dornan) saat berhubungan seks.
Adegan tersebut rupanya menginspirasi banyak penonton untuk ikut mencobanya. Alhasil, penjualan tali katun lembut seperti dalam film itu laris manis diburu pembeli.
Mereka bahkan bersedia untuk mengeluarkan sejumlah uang dalam nominal yang tinggi untuk membeli beberapa alat peraga seks. Hal itu dilakukan untuk menghidupkan kembali momen favorit mereka dan mencoba langsung beberapa momen terliar yang ditampilkan dalam film tersebut.
![]() |
Tak hanya membangun ruangan merah yang identik
pada novel erotis Fifty Shades of Grey, kru produksi juga membuat sebuah lift palsu yang digunakan untuk adegan ciuman panas antara Christian Grey (Jamie Dornan) dan Anastasia (Dakota Johnson).
Namun, Dakota Johnson mengatakan bahwa dirinya tidak nyaman melakukan adegan tersebut. Dalam wawancara bersama Cosmopolitan, aktris kelahiran 4 Oktober 1989 ini mengatakan bahwa dirinya sulit berkonsentrasi saat melakukan adegan panas itu karena dikelilingi oleh banyak aktor tambahan dan set yang kurang nyaman.
Adegan seks di film Fifty Shades terlihat "vulgar" karena memang sesuai dengan novelnya. Hal ini diungkap oleh asisten sutradara film yang mengatakan bahwa adegan seks dibuat dengan sangat hati-hati.
Setiap gerakan digambar dengan cermat dalam storyboard yang harus dipelajari, dihafal, dan diikuti oleh para aktor. Tidak ada ruang untuk interpretasi dan para aktor harus mengikuti setiap gerakan dengan presisi yang tepat.
(nly/end)