Musik dan Cap Sekutu Setan, Black Sabbath ke Lil Nas X

CNN Indonesia
Minggu, 20 Jun 2021 14:46 WIB
Musik diseret dalam kepanikan atas kultus setan ketika kasus pembunuhan oleh Manson Family bikin geger Amerika Serikat pada dekade '60-an.
Trick or Treat (1986). (dok. De Laurentiis Entertainment Group (DEG) via IMDb)

Bahwasanya, terdapat pesan 'rahasia' dalam musik-musik tertentu yang baru bisa didengar bila dimainkan secara terbalik. Hal itu terlihat dalam Revolution 9 dari The Beatles yang diyakini berpesan "turn me on, dead man" kala diputar terbalik.

Kemudian, lagu Stairway to Heaven dari Led Zeppelin yang dituding memiliki pesan tersembunyi seperti "master satan", "serve me", dan "there's no escaping it" jika dimainkan dengan cara ganjil tersebut.

Namun pentolan Led Zeppelin, Robert Plant, membantah hal itu. "Siapa juga yang terpikir untuk melakukan hal itu. Kamu memiliki banyak waktu luang untuk mengira-ngira ada orang yang melakukan hal itu," ucapnya dalam wawancara bersama Rolling Stone.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 1985, sebuah komite perempuan yang khawatir terhadap hal tersebut membentuk Parents Music Resource Center (PMRC) untuk melindungi anak-anak dari musik bertemakan kekerasan, penggunaan narkotika, seksual, dan kultus.

Mereka kemudian menyusun daftar Filthy Fifteen. Beberapa lagu yang masuk daftar itu karena alasan kultus adalah Into the Coven (Mercyful Fate) dan Possessed (Venom).

Vokalis Mercyful Fate, Kim Bendix Petersen atau King Diamond, menyadari kala itu bahwa begitu banyak masyarakat yang takut terhadap lagu rock dan metal. Namun ia menyinggung bahwa pada saat yang sama, masyarakat tak masalah dengan film horor dan setan.

"Saya tahu orang-orang suka merasakan sedikit ketakutan sehingga menyaksikan film horor. Orang-orang tidak menyukai lirik lagu kami karena menyebut iblis di dalamnya tapi mereka menonton Halloween," kata King Diamond.

"Jadi kenapa kalian tidak bisa menerima lirik kami? Anggap saja seperti kisah horor, itu saja," ucapnya dalam sebuah wawancara pada 1987.

[Gambas:Youtube]



Lil Nas X

Selama bertahun-tahun, satanic panic sudah jarang terdengar, namun hal itu bukan berarti benar-benar hilang. Beberapa bulan lalu, Lil Nas X memicu satanic panic secara online usai merilis lagu Montero (Call Me By Your Name).

Video musik lagu itu memicu kontroversi karena menggambarkan Lil Nas X yang terbuka sebagai gay sedang digoda di Taman Eden. Ia kemudian pergi ke bawah, dari surga ke neraka, kemudian twerking di pangkuan iblis.

Sehari setelah rilis video tersebut, Lis Nas X mengungkapkan tujuan dari pembuatan klip musiknya. Ia menyebut video itu sebagai ungkapan melawan homofobia.

Diberitakan ABC News, Lil Nas X menyebut ia memanfaatkan "seksualitasnya untuk merayu iblis dan melucuti kekuatannya sebagai kekuatan jahat". Ia juga digambarkan "membongkar takhta penghakiman dan hukuman yang telah membuat banyak dari kita tidak merangkul diri kita yang sebenarnya."

Kritik keras disampaikan banyak kalangan masyarakat, termasuk komunitas Kristen. Pendeta Harvest Praise and Worship Center di South Carolina, Mark Burns, mengatakan video musik itu membuatnya sangat jijik.

Mark Burns meyakini ada banyak cara lain meluapkan kekesalannya tersebut selain dari yang digambarkan dari video musik itu.

"Ada banyak cara untuk melakukan itu. Kamu bisa memilih cinta dan kebersamaan. Masih ada cara untuk berkomunikasi," ucap Mark Buns.

[Gambas:Youtube]



Terlebih lagi ketika mengetahui Lil Nas X telah merilis 'sepatu setan' sebanyak 666 pasang sebagai hasil kerja sama dengan MSCHF Product Studio Inc. Sepatu itu dipasarkan bersamaan dengan rilis lagu Call Me By Your Name.

Dari tampak visual, sepatu tersebut seperti hasil modifikasi Nike Air Max 97 lengkap dengan lambang khas Nike dan dilengkapi aksen pentagram perunggu serta ayat Alkitab yang merujuk pada kejatuhan Setan.

Sepatu itu juga ditambahkan dengan tetesan darah manusia yang dicampur dengan tinta merah di bagian midsole.

"Selama Lil Nas X masih mempromosikan apa yang kami anggap sebagai salah satu gambar merusak dalam budaya ini, setan dan pemujaan setan, dia berhak menyembah siapapun tapi kami juga berhak untuk tidak membeli produknya," kata Burns.

Mark Burns merupakan satu dari sejumlah tokoh politik dan agama yang mengkritik keras perilisan sepatu itu selain Gubernur Negara Bagian South Dakota, Kristi Noem.

Terpisah, Nike juga telah mengeluarkan pernyataan bahwa perusahaannya tidak terlibat dalam pembuatan sepatu modifikasi tersebut. Mereka juga sempat menggugat perusahaan itu atas pelanggaran merek dagang.

MSCHF kemudian resmi menarik peredaran sepatu setan Lil Nas X di pasaran pada April 2021.

(chri/end)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER