RONA BUDAYA

Cerita Rakyat Jakarta: Ariah Si Manis Ancol

CNN Indonesia
Selasa, 22 Jun 2021 12:48 WIB
Salah satu cerita rakyat dari Jakarta adalah Aria Si Manis Ancol yang melegenda dengan nama lain Mariam, Mariah, ataupun Mariam.
Foto: CNNIndonesia/Fajrian

Esok paginya, Ariah bersiap berkelana menjalankan tugasnya. Sebelum mencari makanan dan kayu bakar, ia salim dan menatap Mak Emper dan kakaknya lebih lama dari biasanya. Ia kemudian pergi tanpa banyak bicara.

Perjalanan Ariah cukup panjang. Ia melangkahkan kaki menuju Ancol di utara. Ketika tiba di kawasan Bendungan Melayu, Ariah menyantap bekalnya. Kemudian ia melangkahkan kaki kembali menuju tepi pantai di Ancol.

Ariah tiba di tepi laut utara Jakarta kala senja. Deburan ombak dan semilir angin membuatnya termenung meratapi cobaan yang ia terima: memilih pinangan juragan yang tak ia cintai atau mengorbankan keluarganya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika bulan telah menggantikan sang surya, Ariah tetap tak ingin pulang, tapi ia juga tak tau mau ke mana. Hingga kemudian, lamunannya disadarkan oleh godaan dari dua preman.

Dua preman itu menggoda Ariah dan memaksanya ikut dengan mereka. Ariah memberontak. Ia tak kenal dua pria menakutkan dan tak tau sopan santun itu.

Ariah terus berontak hingga membuat dua preman yang ternyata sedang mencari gadis untuk diperkosa oleh majikan mereka yang bernama Tambahsia itu hilang kesabaran.

Dua sabetan golok melayang menghilangkan jiwa Ariah untuk selamanya. Preman tanpa belas kasihan itu kemudian membuang jenazah Ariah ke laut. Perlahan, mayat Ariah hilang di balik deburan ombak.

Malam terus larut, tapi Mak Emper dan anak sulungnya tak bisa tidur. Mereka menantikan Ariah pulang. Mereka tak tau kenapa gadis periang itu tak kunjung tiba meski sudah gelap, tak seperti biasanya.

Mereka tak tahu bahwa Ariah telah pergi untuk selamanya dan tak akan pernah kembali.

Malam berganti hari, hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Ariah tak juga kembali. Mak Emper terus menjalani hari dengan sedih si bungsu tak jua pulang.

Apalagi, kakak Ariah kini telah dilamar orang dan Mak Emper mesti menyiapkan hidangan untuk menyambut besan sesuai adat sementara mereka tak punya apapun untuk dihidang.

Mak Emper pun tertidur hingga bermimpi karena lelah bersedih. Dalam mimpi, ia bertemu dengan Ariah. Anak bungsunya telah pulang! Ariah berpesan supaya Mak Emper tak lagi sedih soal dirinya, ia mengaku kini sudah bahagia.

"Mak jangan pikirin Ariah. Idup aye senang deh Mak. Tapi Ariah ingat Mak, ingat Mpok. Makanya Ariah datang, apalagi Mak lagi susah mikirin Mpok yang mau duduk nikah. Ariah bakal bantu. Ariah senang Mak, syukur deh Mpok nikah. Ude deh Mak, Arie pulang," kata Ariah yang kembali pergi tanpa membiarkan ibunya berucap apapun.

Ketika dibangunkan oleh kakak Ariah, Mak Emper kaget bukan kepalang. Mereka berdua lebih kaget lagi ketika menemukan t di depan rumahnya terdapat berpikul-pikul ikan laut serta sayur-mayur.

"Di zaman sekarang, orang mengatakan Ariah menjadi setan Ancol. Ariah tidak menjadi setan. Ia adalah pejuang perempuan yang mempertahankan martabat dan harga dirinya. Ia gugur sebagai pejuang yang mempertahankan kehormatan dan harga diri perempuan," tulis catatan dari Pemprov DKI di laman resminya.

(nly/end)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER