Hwang Dong-hyuk bisa dibilang sebagai sutradara yang sabar dalam membuat karya. Setidaknya itu terbukti dari serial Squid Game yang rilis mulai 17 September, naskah serial itu sejatinya sudah rampung pada 2009 silam.
Dalam jumpa media virtual beberapa lalu, Dong-hyuk mengingat bahwa ia memiliki ide untuk menggarap Squid Game pada 2008. Kala itu ia sering datang ke toko komik dan ingin membuat serial seperti komik.
Cita-citanya tertunda ketika banyak yang beranggapan bahwa cerita Squid Game terlalu sadis. Serial ini mengisahkan 456 peserta yang mempertaruhkan nyawa demi memenangkan hadiah uang 45,6 miliar won.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kompetisi itu tampak mudah karena menyajikan permainan anak-anak Korea selatan, salah satunya adalah "Lampu Hijau, Lampu Merah" yang serupa dengan permainan Benteng di Indonesia.
Namun, dalam Squid Game permainan tersebut dimodifikasi. Pemain yang ketahuan bergerak ketika seharusnya diam akan ditembak. Muncratan darah dari berbagai tubuh peserta tak terelakkan.
![]() |
"Saat itu (penonton) tidak familier dengan sesuatu yang berisikan kekerasan dan serial itu tidak komersial. Jadi, akhirnya saya mengistirahatkan serial ini," katanya.
Kini tren serial semakin beragam dan pola konsumsi penonton berubah. Beberapa serial dengan adegan kekerasan pun berhasil laku di pasaran. Itu menjadi bukti bahwa Squid Game bisa menjadi barang komersial.
Dong-hyuk kemudian mengembangkan cerita Squid Game yang sempat 'tertidur' itu. Ia pun merasa kekerasan dan usaha peserta untuk bertahan hidup dalam serial itu serupa dengan kejadian nyata di bumi.
"Sekarang kondisi Bumi semakin buruk karena perubahan iklim dan lain-lain. Setiap hari rasanya orang-orang seperti penyintas," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Lee Jung-Jae yang memerankan Ki-hoon mengaku benar-benar merasa takut saat syuting berlangsung. Set syuting Squid Game membuat cerita serial ini seperti benar-benar terjadi.
"Saya mengira akan banyak menggunakan CGI, tapi ternyata banyak set yang nyata dan begitu besar. Kurang lebih ada ratusan orang yang terlibat dalam salah satu adegan," katanya.
Dong-hyuk sendiri ingin menggunakan CGI seminimal mungkin dan ingin membuat set fisik agar pemain benar-benar merasakan suasana permainan. Ia juga ingin menampilkan sesuatu yang berbeda dengan memberikan warna cerah pada set tersebut.