Kini tren serial semakin beragam dan pola konsumsi penonton berubah. Beberapa serial dengan adegan kekerasan pun berhasil laku di pasaran. Itu menjadi bukti bahwa Squid Game bisa menjadi barang komersial.
Dong-hyuk kemudian mengembangkan cerita Squid Game yang sempat 'tertidur' itu. Ia pun merasa kekerasan dan usaha peserta untuk bertahan hidup dalam serial itu serupa dengan kejadian nyata di bumi.
"Sekarang kondisi Bumi semakin buruk karena perubahan iklim dan lain-lain. Setiap hari rasanya orang-orang seperti penyintas," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama setelah serial ini tayang, muncul perdebatan di kalangan penonton serial Squid Game. Diberitakan oleh NME, beberapa menilai bagian tersebut mirip dengan film Jepang berjudul As The God Will yang tayang pada 2014.
Penonton menyadari ada kesamaan jalan cerita antara serial Squid Game dan film As The God Will yakni pertandingan bertahan hidup menggunakan permainan masa kecil.
Selain itu, mereka juga menyoroti teknik pengambilan gambar Squid Game yang dirasa mirip dengan As The Gods Will.
Netizen menyoroti pengambilan gambar close-up robot boneka raksasa dalam Squid Game yang sedang berjaga dalam gim itu. Kemudian, adegan perhitungan mundur jam di tengah permainan.
Bagian tersebut dinilai mirip dengan salah satu adegan di film As The Gods Will. Hanya saja bentuk dan jenis boneka yang digunakan diantara dua tayangan tersebut berbeda.
Jika pada serial Squid Game menggunakan boneka perempuan, sementara di film As The Gods Will menggunakan boneka Daruma.
Terlepas dari kesamaan tersebut, serial Squid Game saat ini menjadi drama Korea dengan skor tertinggi di Netflix, skornya bahkan mengalahkan serial Money Heist.
(nly/fjr)