Ismail pun akhirnya meminang Eulis Zuraidah pada 1940.
Selain Eulis yang menjadi inspirasi terbesar Ismail dalam menulis lagu bertema cinta dan perempuan. Indonesia juga jadi salah satu inspirasinya.
Di antara 337 lagu yang tercatat di bawah nama Ismail, setidaknya sembilan di antaranya dijadikan lagu wajib nasional karena dinilai mampu meningkatkan rasa nasionalisme, seperti Indonesia Pusaka, Ibu Pertiwi, Gugur Bunga, dan Sepasang Mata Bola.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alwi Shahab mengatakan bahwa Ismail Marzuki adalah sosok yang merakyat. Itulah yang membuat Ismail banyak membuat lagu tentang bangsa Indonesia.
"Kami membicarakan perjuangan Indonesia. Rakyat waktu itu memang masih miskin keadaannya. Tapi semangatnya harus ditiru hingga Bung Karno menamakan dia seorang pejuang kemerdekaan yang patut kita banggakan," kata Alwi.
![]() |
Setelah bertahun-tahun melahirkan karya fenomenal, Ismail Marzuki meninggal dunia di usia yang muda, 44 tahun, pada 25 Mei 1958.
Sosok Ismail Marzuki kemudian menjadi inspirasi nama pusat kebudayaan yang digagas oleh Gubernur DKI pada 1968, Ali Sadikin. Ia pun memilih lahan bekas Kebun Binatang Cikini beralamat Jalan Cikini Raya Nomor 73.
"Karena ini ada di Jakarta, harus seniman Jakarta yang namanya diabadikan," kata Imam Hadi Purnomo selaku Kepala Pengelola Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, saat ditemui CNNIndonesia.com, Mei 2018.
Taman Ismail Marzuki merupakan sebuah pusat kesenian yang lengkap, mulai dari pendidikan, pelatihan, pengembangan, pencarian inspirasi, hingga penyajian, dan terpadu dalam satu lokasi sehingga mampu menjadi ikon dari Jakarta.
Di lokasi ini, pengunjung dapat menikmati sebagian karya dan peninggalan Ismail Marzuki yang diserahkan oleh pihak keluarga sang maestro ke pengelola TIM pada 2008 silam.
"Kalau di catatan kami, tahun 2008 [diserahkan ke TIM]. Itu ada lima jenis barang, yang pertama itu ada biola beliau, ada arkodeon, kemudian ada jam dinding, album foto, dan yang kelima itu ada partitur lagu-lagu tulisan tangan beliau langsung," kata Imam.
Koleksi berharga itu kemudian disimpan oleh pengelola TIM dalam tempat penyimpanan khusus bersamaan dengan ratusan koleksi seni dari berbagai seniman lainnya.
Selain menjadi ikon dan dimonumenkan, karya dan perjuangan Ismail Marzuki dalam mengharumkan nama bangsa membuahkan gelar pahlawan nasional pada tanggal 5 November 2004.
(nly/end)