Jakarta, CNN Indonesia --
Penilaian dan ulasan awal terhadap Eternals terbelah. Berdasarkan 16 ulasan awal yang dihimpun Rotten Tomatoes pada Senin (25/10), 10 kritikus film memuji dan 6 kritikus lainnya mengkritik Eternals.
Salah satu pujian diberikan Owen Gleiberman sebagai kritikus dari Variety. Ia merasa Eternals adalah film menyenangkan untuk ditonton meski durasi film yang disutradarai Chloe Zhao ini terbilang lama.
"(Zhao) adalah seniman yang ahli, dan Eternals, meski terlalu lama (157 menit? yang benar saja?) benar-benar menyenangkan dan memuaskan untuk ditonton," penggalan ulasan Gleiberman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pujian lain datang dari Brian Truitt sebagai kritikus dari USA Today. Ia merasa Eternals benar-benar memanfaatkan keunggulan Zhao dan terasa ramah bagi penonton baru yang mulai memahami Marvel Cinematic Universe (MCU).
Eternals merupakan film yang paling ekspansif dalam MCU saat ini dan memperkenalkan kelompok pahlawan super yang benar-benar baru, seperti Sersi (Gemma Chan), Ikaris (Richard Madden), Thena (Angelina Jolie), Phastos (Brian Tyree Henry), dan masih banyak lagi.
"Memanfaatkan kegemasan Zhao terhadap lingkungan yang natural, Eternals tidak terlihat seperti film Marvel lainnya dan mungkin yang paling ramah untuk orang baru di MCU," penggalan ulasan Truitt.
Kemudian, pujian bernada beda disampaikan David Rooney sebagai kritikus dari Hollywood Reporter. Menurutnya, kedalaman perasaan adalah hal yang bisa menangkal kekurangan dalam film ini.
"Kedalaman perasaan membantu menangkal penceritaan yang tidak halus dalam alur cerita dalam narasi MCU ini," penggalan ulasan Rooney.
Lanjut ke sebelah...
Meski mendapatkan banyak pujian, sederet kritik juga membuntuti film Eternals. Kritikus dari Indie Wire, David Ehrlich, menilai film tersebut tida bisa melakukan apa-apa selain menampilkan deretan pahlawan super seperti film lain.
"Tidak bisakah film ini melakukan hal lain? Apakah terlalu berlebihan untuk meminta jenis film yang paling dominan di planet ini untuk mengeksplorasi dan menantang diri sendiri dengan cara yang lebih signifikan?," penggalan ulasan Ehrlich.
Kemudian kritik lain datang dari Steve Rose sebagai kritikus dari Guardian. Ia menilai Eternals merupakan film biasa saja, yakni tidak terlalu membosankan tetapi juga tidak terlalu menarik untuk ditonton.
"Tidak benar-benar membosankan, selalu ada sesuatu yang baru untuk disaksikan, tetapi juga tidak terlalu menarik, dan tidak memiliki sedikit kelucuan seperti film terbaik Marvel," penggalan ulasan Rose.
Kritikus film dari Thrillist mengkritik plot serta narasi yang sulit dalam film tersebut. Namun, ia turut memuji Eternals berhasil menggambarkan pembangunan dunia yang begitu luas.
"Meskipun bukan tanpa kekacauan dan plot berlebihan yang menghambat dan memperumit narasi, Eternals berhasil sebagai pembangunan dunia yang luas dan fokus pada dilema moral," tulisnya.
Eternals mengisahkan sekelompok manusia bernama Eternals yang memiliki kekuatan super. Mereka dikisahkan sudah ada sejak awal peradaban manusia dan disebut sebagai salah satu pahlawan super tertua di dunia.
Kali ini Eternals yang tersebar di berbagai tempat kembali bersatu untuk menjalani sebuah misi, mengalahkan musuh bebuyutan dan musuh tertua umat manusia yang tergabung dalam The Deviants.
Film ini menjadi perbincangan hangat setelah rilis lantaran menampilkan Harry Styles sebagai Eros yang merupakan adik dari Thanos dalam adegan pasca-kredit. Kemungkinan besar karakter tersebut akan muncul dalam film-film MCU di masa mendatang.
Eternals akan resmi tayang di bioskop AS mulai 5 November 2021. Sementara itu, Korea Selatan bisa menyaksikan film itu terlebih dahulu pada 4 November 2021.