CERITA DI BALIK LAYAR

Psikologi Warna, 'Setan' Tersembunyi di Balik Film Horor

CNN Indonesia
Minggu, 31 Okt 2021 19:40 WIB
Permainan psikologi warna menjadi kunci film horor mampu menghasilkan efek kengerian, di luar urusan cerita atau setan dan gelap-gelapan.
Permainan psikologi warna menjadi kunci film horor mampu menghasilkan efek kengerian, di luar urusan cerita atau setan dan gelap-gelapan. (Dok. A24 via YouTube)

Film dengan rating 84 persen bagi kritikus dan 93 persen bagi penonton di Rotten Tomatoes ini juga memanfaatkan warna merah meski tak segamblang Suspiria.

Kubrick memanfaatkan pengaruh psikologi dari merah dalam ornamen-ornamen Overlook Hotel dalam film tersebut, mulai dari karpet berpola, pintu elevator, dinding kamar mandi, termasuk guyuran darah di mana-mana dalam film tersebut.

Namun Kubrick kembali memainkan psikologi warna. Hal ini diwakili dengan keberadaan Kamar 237 yang memiliki kamar mandi hijau-mint. Hal yang berbeda dari kebanyakan membuat penonton merasa ada keganjilan yang akhirnya merangsang suasana horor itu sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Youtube]



Hal menarik terjadi dalam film Midsommar (2019). Film horor yang membuat banyak penontonnya merasa amat terganggu ini adalah contoh jelas bahwasanya film horor tak mesti gelap dan muncul setan.

Bagaimana Midsommar membuat penontonnya begitu ketakutan padahal warna filmnya begitu cerah dan "menyenangkan"? Banyak pendapat mungkin akan menjawab karena ritual, atau kekerasan dan adegan membuat mual di dalamnya.

Jawaban itu memang benar adanya. Namun penelitian dari perusahaan big data perfilman Vionlabs menunjukkan penggunaan psikologi warna adalah setan yang tersembunyi di sepanjang film ini.

Vionlabs mengalisis, sorotan kamera dalam Midsommar menggunakan warna yang overexposed dengan cahaya matahari terus-menerus muncul dari sela-sela objek. Hal ini membuat penonton tak bisa melihat jelas, belum lagi permainan lensa yang membuat gambar buram.

Hal itu membuat penonton dilanda penasaran, tegang, hingga ketakutan menanti nasib yang akan mereka lihat dalam film tersebut.

Midsommar juga memanfaatkan dengan baik psikologi warna lainnya, seperti kuning dan biru. Dua warna ini menggambarkan tua dan muda, yang terkoneksi dengan ritual yang ada dalam film, serta perasaan terisolasi yang dirasakan sejumlah karakter.

Namun gong sebenarnya dari penggunaan warna terang dalam Midsommar ini adalah sebagai latar penegas kekerasan yang ada dalam film tersebut. Segala darah hingga beragam hal menjijikkan lainnya akan terasa begitu jelas dalam gambar berwarna cerah.

[Gambas:Youtube]



"Skema warna cerah memastikan bahwa tidak ada yang disembunyikan saat melihat kekerasan orang Hårga, menghasilkan pengalaman visual yang benar-benar mengena," tulis Vionlabs yang menyebut sensasi tidak nyaman akan langsung menghujam penonton akibat penggunaan teknik ini.

"Dengan ini, Ari Aster menunjukkan kepada kita bahwa horor tidak harus terjadi di ruang tersembunyi, diselimuti kegelapan. Terkadang tindakan yang paling mengerikan dapat dilakukan tepat di depan mata Anda." tulis Vionlabs.

(end)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER