"Ketika memutuskan karya saya diadaptasi menjadi film, salah satu pertimbangan penting memang portofolio sutradaranya," kata Eka Kurniawan.
"Saya tak meragukan lagi mengenai latar belakang kreatifnya," lanjutnya.
Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas bukan satu-satunya karya Eka Kurniawan. Ia juga telah menulis sejumlah novel lainnya, seperti Cantik Itu Luka, Lelaki Harimau, dan O.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Eka mengaku tak memiliki alasan khusus mengapa pada akhirnya Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas yang dipilih untuk diangkat menjadi film.
Sementara itu, produser Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas menyebut novel tersebut bernilai spesial dan kaya akan visual. Selain itu, novel tersebut juga banyak menyinggung isu sosial-politik.
"Jadi saya rasa buku ini sangat unik bahkan hampir dibilang tidak ada duanya," ujar produser Seperti Dendam, Muhammad Zaidy, kepada
CNNIndonesia.com dalam kesempatan terpisah, beberapa waktu lalu.
"Saya dan mungkin pembaca lain juga merasa sayang kalau ceritanya dilewatkan. Makanya, kami adaptasi menjadi sebuah film," lanjutnya.
Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas mengisahkan Ajo Kawir, jagoan yang tak takut mati. Hasratnya yang besar dalam bertarung didorong sebuah rahasia yang dipendam sejak remaja.
Namun, situasi berubah ketika ia bertemu Iteung, seorang petarung tangguh yang berhasil membuatnya babak belur tapi jatuh cinta di saat yang sama.
Kini, film tersebut bisa disaksikan penonton di Indonesia. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas tayang di bioskop Indonesia mulai 2 Desember 2021.
(fby/end)