Jakarta, CNN Indonesia --
Aktor Leo Consul yang berperan dalam sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM) menceritakan kronologi tim produksi sinetron itu melakukan syuting di pengungsian korban erupsi Gunung Semeru.
Leo menyebut bahwa ia dan lawan mainnya, Rebecca Tamara, menjalani syuting di pengungsian setelah diberitahu mendapat izin. Leo dan Rebecca kemudian menyetujui syuting di pengungsian demi profesionalitas sebagai aktor, tanpa memikirkan efek negatif yang ditimbulkan.
Leo menyebut orang-orang yang yang berada di pengungsian merespons tim produksi sinetron tersebut dengan baik. Oleh karena itu, Leo berpikir bahwa dengan melakukan syuting di pengungsian akan memberikan hiburan kepada pengungsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
GEGER SYUTING DI PENGUNGSIAN SEMERU |
"Ketika kami melihat bagaimana orang-orang menanggapi kehadiran kami: tawa mereka, senyum mereka, kami pikir kami melakukan hal yang baik untuk mereka dengan memberi mereka sedikit hiburan," tulis Leo di Instagram, Jumat (24/12).
Saat melakukan adegan di pengungsian, Leo mengaku sempat merasa tidak nyaman. Ia merasa sinetron tersebut terlalu melebihkan suasana di pengungsian.
Ia kemudian berdiskusi dengan penulis naskah sinetron itu. Keesokan harinya, sejumlah adegan batal diambil di lokasi pengungsian karena Leo dan Rebecca tidak ingin melakukannya di tempat itu.
"Banyak adegan yang seharusnya diambil di Posko dan daerah yang terkena dampak dihapus karena Rebecca dan saya tidak ingin melakukan adegan itu karena bagi kami, itu SALAH," tulis aktor asal Filipina itu.
Dalam unggahan tersebut, Leo kembali meminta maaf setelah adegan produksi sinetron itu viral dan menuai kecaman. Ia pun memahami jika banyak pihak yang marah kepada mereka.
lanjut ke sebelah..
[Gambas:Instagram]
"Jadi kepada orang-orang yang terus-menerus "memukul" saya dan tim kami dengan kata-kata kasar, saya sepenuhnya memahami kemarahan dan frustrasi kalian semua," ujarnya.
"Itu hak kalian untuk marah dan jika melontarkan kata-kata yang menyakitkan membuat kalian merasa lebih baik, saya akan menerimanya." lanjutnya.
CNNIndonesia.com telah meminta izin kepada Leo Consul untuk mengutip pernyataan tersebut.
[Gambas:Instagram]
Sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM) viral di media sosial beberapa waktu terakhir karena diketahui syuting di lokasi pengungsian korban Semeru di Desa Penanggal, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.
Seorang relawan di lokasi, Christian Joshua Pale, mengatakan kegiatan syuting sinetron itu dimulai Rabu (22/12).
"Mereka pakai lokasi pengungsian untuk syuting sinetron, dari hari ini," kata Christian, saat dikonfirmasi, Rabu (22/12).
Christian mengatakan para relawan dan warga pun geram dengan kegiatan syuting tersebut. Pasalnya lokasi pengungsian korban, malah digunakan begitu saja untuk kegiatan komersil.
Pihak production house (PH) sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM), mengklaim telah mengantongi izin untuk melakukan syuting di lokasi pengungsian korban terdampak Semeru.
Line Producer PT Verona Indah Pictures, Dwi Sunarso Lobo yang memproduksi sinetron tersebut mengatakan, izin itu didapat dari Pemda setempat, yakni Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Namun Komandan Pusat Pengendali Operasi Satgas Semeru Mayor Inf Muhammad Tohir menyatakan pihaknya sama sekali tak memberikan izin kepada rumah produksi tersebut.
Menurut Thohir, meski pihak PH telah mengantongi izin dari Bupati Lumajang Thoriqul Haq, tim produksi sinetron juga harus berkoordinasi dengan dirinya. Pasalnya, dia adalah aparatur yang diberi tanggungjawab untuk melakukan penanganan di wilayah terdampak erupsi.