Jakarta, CNN Indonesia --
Sutradara David Fincher buka suara mengenai Fight Club kena sensor di China.Film yang dibintangi Brad Pitt dan Edward Norton itu dipoles sedemikian rupa hingga tayang secara legal di layanan streaming negara tersebut.
"Tidak masuk akan bagi saya ketika orang berkata, 'Saya pikir akan lebih baik untuk layanan kami jika kami memiliki judul Anda (Fight Club)... kami hanya ingin menjadi film yang berbeda'," kata David Fincher, seperti dilansir Variety, Senin (14/2).
"Film itu sudah berusia 20 tahun," David Fincher menegaskan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam adegan akhir versi orisinal Fight Club, sang narator (Edward Norton) membunuh alter ego imajinernya, Tyler Durden (Brad Pitt) dan menyaksikan beberapa gedung meledak.
Adegan itu mengindikasikan rencana sang karakter untuk meruntuhkan peradaban modern yang sedang berlangsung.
Namun, Fight Club di China memiliki akhir kisah berbeda. Seperti diberitakan AFP, narator masih tetap diperlihatkan membunuh Durden tetapi adegan gedung-gedung meledak diganti dengan layar hitam bertuliskan kalimat.
"Polisi dengan cepat menemukan seluruh rencana dan menangkap semua penjahat, berhasil mencegah bom meledak," tulisan penutup film Fight Club di China.
Fight Club di China juga menambahkan adegan Tyler dikirim ke rumah sakit jiwa untuk mendapatkan perawatan psikologis dan kemudian dipulangkan.
"Lucu bagi saya ketika orang-orang menuliskan akhir baru di China pasti membaca bukunya (karya Chuck Palahniuk)," ucap David Fincher kepada Empire.
"Jika Anda tidak menyukai cerita ini, mengapa kalian melisensikan film ini?" kata David Fincher.
Lanjut ke sebelah...
Penulis Fight Club Chuck Palahniuk juga setuju dengan David Fincher mengenai akhir film yang disensor China. Akhir tersebut lebih mencerminka seperti yang ia tulis dalam buku terbitan 1996 tersebut.
"Sungguh ironi orang China mengubahnya dan menyelaraskan akhir hampir persis dengan akhir buku, berbeda dengan Fincher yang visualnya lebih spektakuler," kata Chuck Palahniuk.
Rencana karakter untuk menghancurkan peradaban juga digagalkan dalam novel Fight Club. Namun, itu bukan karena polisi.
Sebaliknya, bom digunakan untuk menghancurkan kerusakan kota. Narator, yang diperankan Norton dalam film tersebut, kemudian menembak dirinya sendiri dan terbangun di rumah sakit jiwa.
Pada awal Februari 2022, China akhirnya menayangkan akhir cerita orisinal film Fight Club. Seperti diberitakan Variety pada Senin (7/2), belum ada penjelasan penayangan akhir cerita asli Fight Club di China.
Tekanan dari penonton serta penggemar di media sosial, termasuk sorotan media internasional diduga menjadi salah satu penyebab hal yang jarang terjadi ini.
Sumber di Disney yang merupakan pemilik 20th Century Fox, distributor film tersebut, membantah menjadi vendor film itu dan mengatakan hak telah dikembalikan ke perusahaan produksi.
Di bawah Presiden Xi Jinping, pihak berwenang China telah mendorong untuk membersihkan masyarakat dari unsur-unsur yang dianggap tidak sehat, termasuk di dalam film, televisi, permainan komputer.
Sementara itu, Hollywood sering memberikan jalan cerita alternatif dengan harapan tidak terhalang sensor dan bisa lancar tayang di China sebagai salah satu pasar film terbesar di dunia.
Pada 2019, beberapa adegan film Bohemian Rhapsody yang merujuk pada seksualitas musisi ikonis Freddie Mercury dihilangkan dalam penayangan di China.