Ayu Anjani Beberkan Kronologi Ibu dan Adik Tewas dalam Kapal Tenggelam

CNN Indonesia
Jumat, 01 Jul 2022 17:10 WIB
Ayu Anjani membeberkan kronologi tewasnya ibu dan adiknya dalam kecelakaan kapal tenggelam di Labuan Bajo.
Ayu Anjani membeberkan kronologi tewasnya ibu dan adiknya dalam kecelakaan kapal tenggelam di Labuan Bajo. (Tangkapan layar instagram @real.ayuanjani)

Adik laki-laki dan Papa saya menyelamatkan tamu-tamu lain, di deck atas (total 15 tamu termasuk adik perempuan saya yang selamat beserta 2 anak dan suaminya). Sedangkan ABK DAN GUIDE MENYELAMATKAN DIRINYA SENDIRI DAN BARANG-BARANG SAJA!!

Bahkan guide-nya TIDAK MEMERDULIKAN adik saya (Anne) dan suaminya saat teriak minta tolong di cabin deck tengah saat masih terjebak di dalam cabin, dia TIDAK BERUSAHA untuk memecahkan kaca cabin hanya berdiri melihat adik dan keponakan saya terkurung di dalam cabin dengan air yang sisa sejengkal dari kepalanya.

Sampai akhirnya adik laki-laki saya (Bram) mendengar teriakan mereka dan masuk dari pintu balkon samping (posisi pintu utama ada di sebelah kanan kapal dan sudah terendam air, jadi tidak memungkinkan mereka berenang ke bawah keluar dari pintu utama bersama anaknya yang masih usia 2-4 tahun tersebut), untungnya ada pintu balkon depan, jadi dievakuasi melalui pintu balkon cabin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitu semua tamu dievakuasi ke atas sekoci, katanya samar-samar masih terdengar suara ibu saya MINTA TOLONG, tapi TIDAK ADA SATUPUN CREW YANG MAU TURUN KE BAWAH HANYA SALING LIRIK BERDIRI MEMATUNG SAAT ADIK-ADIK DAN PAPA SAYA TERIAK-TERIAK MINTA MEREKA KE BAWAH.

Hingga akhirnya 1,5 jam berselang, ibu saya dievakuasi oleh salah satu kru kapal teman saya di TKP dengan bermodalkan masker, fin, dan selang kompresor nitrogen (pompa angin ban motor), lalu maksa masuk ke cabin bawah dan evakuasi ibu saya yang posisinya sudah ada di lorong deck.

Karena menurut kesaksian adik saya (Anne) yang saat itu sudah dievakuasi duluan ke kapal Andalusia di TKP, saat itu Tim SAR BELUM ADA YANG DATANG dan baru tiba jam 7-an WITA (hampir jam 8) itupun TANPA MEMBAWA APAPUN hanya tim dan nakes (tenaga kesehatan).

Begitu tau masih ada 1 korban lagi yang belum ditemukan, tim SAR BARU CONTACT PUSAT KEMBALI untuk mengambil ALAT SELAM.

Almarhumah adik saya baru dievakuasi 4 JAM setelah ibu saya, terjebak di dalam toilet cabin.

Saat itu saya sudah berencana menyusul ke Bajo di tanggal 29 Juni (2 hari setelah keberangkatan mereka di tanggal 27 Juni), tapi tanggal 28 pagi sekitar jam 6.30 WIB, saya dengan kabar ibu saya meninggal.

Di pikiran saya saat itu, beliau jantungnya enggak kuat naik Padar (saya berpikir begini karena biasanya kapal rute trip kapal heading ke Padar subuh di jam 2-3 pagi saat arus tenang).

Tapi adik saya (Luthfi) melanjutkan katanya kapal tenggelam dan adik saya (Annisa) yang paling bontot masih belum ditemukan (di jam itu ibu saya sudah dievakuasi) dan yang mengevakuasi BUKAN TIM SAR!!

Tim SAR hanya mengevakuasi adik saya, itu pun sebelumnya penyelaman pertama merek bilang adik saya TIDAK ADA DI CABIN BAWAH, jadi sempat berpikir sudah keluar terbawa arus laut.

Tapi ternyata adik saya terjebak di dalam toilet, enggak bisa keluar karena pintu tertahan tekanan air dan ibu saya enggak sempat menyelamatkan dirinya karena ternyata menunggu adik saya keluar dari toilet dan juga posisi lower deck kurang pencahayaan (gelap).

Lanjut ke sebelah..

Ayu Anjani: Tim SAR Selalu Terlambat, Tapi Konten Nomor Satu

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER