Cokelat Pamer Formasi Awal Bareng Kikan dan Ervin
Grup musik Cokelat mengindikasikan comeback bareng Kikan dan para personel orisinal. Momen tersebut terlihat melalui unggahan di akun media sosial band tepat pada perayaan HUT RI ke-77, Rabu (17/8).
"Merdeka! Dirgahayu Republik Indonesia. 17 Agustus 2022," tulis Cokelat singkat pada takarir cuplikan video tersebut.
Dalam cuplikan itu, Cokelat memperkenalkan kembali satu per satu sosok personel orisinal mereka, dimulai dari Edwin menenteng dan memainkan riff gitar khas Cokelat.
Sayatan senar Edwin ini lalu diikuti oleh sang bassist Ronny dan Ernest. Setelah itu, aransemen sarat distorsi itu langsung disambut oleh gebukan drum bertenaga dari Ervin.
Tak lama kemudian, sosok wanita yang membelakangi kamera mulai melangkah yakin memasuki ruangan tersebut. Ia pun membalikkan badannya untuk menegaskan Kikan kembali bersama Cokelat.
Sembari Kikan menganggukkan kepala mengikuti irama dan aransemen musiknya, video ini berangsur berakhir dan meninggalkan rasa penasaran bagi penggemar yang telah menanti formasi ini sejak 12 tahun lalu.
Kikan memutuskan keluar dari Cokelat pada 2010. Sejak saat itu, grup asal Bandung tersebut memang telah mengalami berbagai bongkar pasang personel.
Posisi Kikan bergantian diisi oleh beberapa vokalis anyar, seperti Sarah Hadju, Jackline Rossy, hingga Aiu Ratna yang sebelumnya pernah memperkuat Garasi.
Tak hanya vokalis, posisi Ervin sebagai gitaris andalan Cokelat juga sempat terganti. Ervin pernah mengundurkan diri dari Cokelat pada 2014 sebelum kembali pada 2020.
Selain itu, posisi di balik set drum Cokelat juga sempat terisi beberapa individu berbeda. Ervin yang bertugas sebagai pengatur tempo di beberapa katalog awal Cokelat memilih menyusul Kikan saat itu. Ervin undur diri dari Cokelat pada 2010, tak lama setelah keluarnya Kikan.
Kini, Cokelat telah kembali dengan formasinya yang paling ikonis. Kelima personel tersebut adalah Edwin (gitar), Ernest (gitar), Ronny (bass), Ervin (drum), serta Kikan (vokal).
Lima orang itu yang menghadirkan diskografi berisikan 7 album penuh monumental dalam arus musik populer di Indonesia.
Tujuh album tersebut adalah Untuk Bintang (2000), Rasa Baru (2001), Segitiga (2003), Dari Hati (2004), Untukmu Indonesiaku (2006), Tak Pernah Padam (The Best of) (2006), serta Panca Indera (2008).