TILIKAN

Manifes Cowok 'Sempurna' di Drakor, Tak Sesuai Dunia Nyata

CNN Indonesia
Sabtu, 24 Sep 2022 08:05 WIB
Karakter cowok dalam drama Korea cenderung digambarkan sempurna dan ideal. Ternyata, hal ini berbanding terbalik dengan realitanya.
Karakter cowok dalam drama Korea cenderung digambarkan sempurna dan ideal. Ternyata, hal ini berbanding terbalik dengan realitanya. (Foto: ENA via Hancinema)

Di sisi lain, gambaran laki-laki dengan segala permasalahan dalam hubungan pacaran hingga rumah tangga di dunia nyata sesungguhnya juga digambarkan dalam layar kaca bahkan layar lebar. 

Beberapa contohnya adalah drama Our Blues dan film Kim Ji-young, Born 1982 yang menampilkan bentuk depresi seorang ibu rumah tangga. Tak bisa dilupakan pula The World of the Married yang menjadi fenomena ketika tayang pada 2020. 

Drama yang membuat nama Han So-hee meroket tersebut menampilkan bentuk perselingkuhan bahkan kekerasan dalam rumah tangga yang banyak terjadi dalam hubungan di kehidupan nyata. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain perselingkuhan, kasus kekerasan dalam rumah tangga di Korea Selatan juga meningkat pada beberapa tahun terakhir. 

Pada 2019, terdapat 11.075 laporan KDRT yang dilaporkan, lalu meningkat hingga 24.313 pada tahun berikutnya.

Laporan daring meliputi 2,6 persen dari total laporan yang masuk pada 2019. Angka itu naik menjadi 6,1 persen pada 2020, dan meningkat lagi menjadi 7,2 persen pada paruh pertama 2021.

Tidak hanya itu, tingkat perceraian di Korea Selatan pun juga terhitung tinggi. Terdapat 2,1 persen perceraian per 1.000 penduduk pada 2020 di Korea Selatan. Angka ini hanya selisih tipis dari tahun sebelumnya, yaitu 2,2 persen.

Sehingga, tidakkah hal ini berbanding terbalik dari sosok cowok idaman dalam banyak drama Korea?

Riset bertajuk The Korean Wave Hallyu in Looking at Escapism in Peruvian Society, Song No menyimpulkan para laki-laki idaman yang tampil dalam drama, yang diperankan aktor-aktor tampan, merupakan bentuk manifes para perempuan yang menginginkan laki-laki yang jauh lebih baik dari kenyataan.

Tokoh laki-laki dalam drama Korea menjadi sumber pelarian bagi para penonton untuk menghindari kehidupan nyata.

Hal tersebut tak mengejutkan bila mengingat budaya patriarki masih sangat kental di Korea Selatan. 

Laki-laki fiksi memberikan harapan bahwa di luar sana terdapat laki-laki pintar, baik hati dan rupawan seperti yang ada di dalam drama favorit.

Itulah sebabnya dalam drama Korea, tokoh utama laki-laki diciptakan sedemikian sempurna. Seakan-akan mereka memang ditulis dengan tujuan utama sebagai proyeksi perempuan akan lelaki ideal mereka.



(tdh/pra)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER