Salah satu pendiri yang juga basis dari Pink Floyd, Roger Waters mengirim surat terbuka untuk Presiden Rusia Vladimir Putin, terkait serangan negara tersebut terhadap Ukraina yang belum kunjung usai.
Waters menyampaikan surat tersebut melalui unggahan di laman Facebook miliknya pada Senin (26/9). Pada unggahan tersebut, Waters mempertanyakan keinginan Putin atas perang ini.
"Saya mengatakan ini karena, saya tahu beberapa orang yang berpikir Anda ingin menguasai seluruh Eropa, dimulai dengan Polandia dan negara-negara Baltik lainnya," tulis Waters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika itu benar, Anda keparat, dan sebaiknya kita semua berhenti memainkan permainan pengecut berbahaya nuklir yang tampaknya nyaman dimainkan penguasa di kedua sisi Atlantik, dan melakukannya," lanjutnya.
"Hancurkan saja satu sama lain dan dunia pun menjadi berkeping-keping," kata Waters.
"Permasalahannya, saya memiliki banyak anak dan cucu, dan begitu juga sebagian besar saudara saudari saya di seluruh dunia dan tak ada dari kami yang akan menikmati hasil itu. Jadi Tuan Putin, turuti saya, dan berikan kami jaminan itu," kata Waters.
Tulisan ini menjadi yang kedua ditulis Waters setelah sebelumnya ia menulis kepada Olena Zelenska, istri dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Dalam surat itu, Waters mengkritik Presiden Ukraina tersebut.
Namun Waters kemudian mendapat desakan dari netizen bahwa dirinya tidak berimbang. Sehingga, ia menulis surat terbuka ini untuk Putin.
Dalam surat pertama, ia menyarankan agar Zelenska dapat membujuk suaminya untuk bekerja lebih keras dalam merealisasikan gencatan senjata dengan Rusia dan menghentikan pembunuhan massal.
Pada Agustus lalu, Waters sempat menuai kontroversi saat menguraikan pandangannya soal perang Rusia-Ukraina. Kala itu, ia menyatakan bahwa perang ini sebagai "hasil dari aksi dan reaksi karena desakan NATO yang mencapai perbatasan Rusia,"
"Yang mereka janjikan tidak akan mereka lakukan ketika [pemimpin terakhir Uni Soviet, Mikhail] Gorbachev merundingkan penarikan Uni Soviet dari seluruh Eropa Timur," katanya.
Ditengarai akibat pernyataan yang menuai kontroversi tersebut, jadwal pertunjukan Waters di Polandia pada April 2023 dibatalkan. Namun Waters membantah kabar tersebut.
Justru, Roger Waters menuding seorang anggota dewan Polandia sebagai pihak yang berusaha menyensor pesan dan karyanya di negara tersebut.
Diberitakan CNN, Waters juga mengaku masih berharap untuk bisa memasukkan Polandia dalam daftar turnya tahun depan.