REVIEW ALBUM

Bertumbuh dan Mengakar Kuat Seperti Rimpang Milik Efek Rumah Kaca

Mohammad Farras Fauzi | CNN Indonesia
Senin, 30 Jan 2023 06:00 WIB
Album Rimpang milik Efek Rumah Kaca menggambarkan sebuah perjalanan personal soal proses bertumbuh dan mengakar kuat.
Album Rimpang milik Efek Rumah Kaca menggambarkan sebuah perjalanan personal soal proses bertumbuh dan mengakar kuat. (dok. Efek Rumah Kaca)
4
Rimpang, sebuah perjalanan personal yang menggambarkan proses bertumbuh dan mengajarkan bahwa pilihan untuk menjadi tidak sederhana bukan hal yang berbahaya.

Teori post-strukturalis itu diinterpretasikan sebagai besar kecilnya harapan yang kelak akan muncul tiba-tiba, tanpa diminta, namun kerap muncul ketika dalam tekanan.

Rimpang sendiri merupakan kata bahasa Indonesia yang digunakan untuk menggolongkan tanaman akar-akaran yang menjalar kuat ke dalam tanah, layaknya jahe, kunyit, maupun temulawak.

Dalam keterangan tertulisnya, 10 track yang terlampir dalam Rimpang mewakili seluruh kesah dan gelisah ERK sekaligus menjadi bentuk kritik dan otokritik untuk mereka sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alasannya hanya satu: agar tumbuh dan mengakar kuat.

Mendengarkan lagu pertama berjudul Fun Kaya Fun, saya menerka bahwa nomor ini akan se-catchy dan "senakal" judulnya.

Menggandeng solois bernama Cempaka Surakusumah alias Suraa, Fun Kaya Fun memang memiliki kesan nakal jika ditilik dari sisi ritmiknya.

Pukulan drum Akbar menjadi nyawa d lagu tersebut. Alih-alih kawin dengan bassline milik Poppie--selayaknya pakem bermusik musisi lainnya--Akbar justru bersahutan padu dengan lick gitar Reza.

Namun, saya tak melihat kebaharuan berarti yang kentara pada lagu ini.

ERK belum menjadi ERK seutuhnya bagi saya ketika pertama mendengar Fun Kaya Fun. Pemikiran dan prinsip saya pun tak begitu berubah di nomor-nomor selanjutnya.

"Ini mah masih kayak ERK sebelum-sebelumnya," pikir saya sinis ketika dua tembang bertajuk Bergeming dan Heroik mulai diputar berurutan.

Namun, senyum kecut tersebut berubah menjadi rona senyum lebar kala nomor Sondang hadir dengan gemilang. "Gokil, nyebrang juga nih" hanyalah kalimat yang bisa saya ucapkan mendengarkan lagu tersebut.

Keputusan ERK untuk menyerahkan nyawa aransemen kepada Reza Ryan sebagai gitars terbaru, terhitung cukup berani. Risiko itu diambil dengan sangat tepat.

Hal itu terbukti dalam lagu berjudul Kita Yang Purba. Selipan nada-nada indie rock hadir dengan ramah untuk hati dan telinga.

Sejak bagian tengah lagu tersebut, lick gitar dari Reza seakan mengambil alih peran Cholil untuk mengajak pendengar berdendang bersama. Reza "bernyanyi" dengan gitarnya-tanpa berlebihan dan tanpa terkesan "gue gitaris jago nih".

Nomor Kita yang Purba dengan mudah menjadi andalan dan salah satu karya terbaik yang pernah ditelurkan oleh ERK versi saya pribadi.

Di sinilah analogi rhizoma dan rimpang mulai tampak nyata. ERK berhasil bertumbuh dan mengakar kuat dari segala lini-tak hanya dari sisi aransemen dan musikalitas yang memang jelas berbeda, tapi juga konsep seutuhnya dari ERK sebagai sebuah grup musik.

Beranjak ke nomor-nomor selanjutnya, biarkan magis ERK yang bekerja.

Track-track ajaib seperti Ternak Digembala, title track Rimpang, hingga Bersemi Sekebun yang dibawakan bersama Morgue 'Ucok' Vanguard, akan mudah membawa benak Anda menuju belantara estetika yang bersemayam dalam imajinasi.

Ditutup dengan lagu penutup berjudul Manifesto, album Rimpang bagi saya adalah sebuah perjalanan personal yang menggambarkan proses bertumbuh. Rimpang mengajarkan bahwa pilihan untuk menjadi tidak sederhana bukanlah hal yang berbahaya.

(pra)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER