Namun, formasi itu hanya bertahan empat tahun. Pada 2015, Radja kembali ke posisi lawas mengikuti kembalinya Indra dan Seno. Format anggota itu pun bertahan hingga kini.
Selain merilis album, mereka juga masih manggung hingga ke luar negeri, salah satunya adalah Malaysia. Namun, penampilan mereka kini malah ramai dengan pemberitaan ancaman pembunuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai manggung di Larkin Area Indoor Stadium, Radja mengaku disekap dan mendapat ancaman pembunuhan meski konser mereka berjalan dengan baik.
Radja, kata Ian Kasela, kala itu tak berdaya karena diminta diam. Setiap kali hendak berbicara, mereka disebut selalu dibentak oleh orang-orang tersebut bahkan hingga kontak fisik dan ancaman.
Ian Kasela kemudian mengungkapkan berada di ruangan tersebut sekitar 30 menit. Tim Radja bisa keluar setelah orang-orang tersebut meninggalkan tempat itu dengan sendirinya.
Tim Radja kemudian membuat laporan dengan pihak berwenang setempat. Seperti dilansir kantor berita Bernama, laporan itu berisi ancaman pembunuhan yang diterima Radja sekitar pukul 23.15.
Dalam laporan, Ian mengatakan insiden itu terkait dengan kesalahpahaman antara Radja dan penyelenggara acara. Kesalahpahaman itu membuat Radja akhirnya dibanjiri kritik, bahkan hingga ancaman pembunuhan.
Kepolisian Malaysia sempat menahan mereka sekitar pukul 15.30 waktu setempat. Namun, mereka bebas dengan membayar jaminan 10 ribu ringgit atau sekitar Rp34,3 juta.
Setelah mengetahui hal itu, Radja langsung meminta perlindungan dari Mabes Polri setibanya mereka kembali ke Indonesia. Ian mengaku takut dirinya dan keluarga mendapat ancaman kembali.
"Kami enggak bisa berbuat apa-apa. Makanya, kami ngobrol coba sharing ke Mabes, berharap di sini bisa semacam memberikan perlindungan terhadap anak istri kami," ucap Ian di Mabes Polri, Jakarta, Senin (13/3).
(chri)